Memilih Jenis Pembalut Wanita

dr. Ayustawati, PhD

13 Februari 201920:30 West Indonesia Time

Memasuki usia reproduksi, para gadis mulai kedatangan tamu bulanan. Setiap gadis memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ini. Beberapa gadis muda akan pernah mengalami masalah kehilangan muka saat darah haid merembes ke bagian luar rok.

Walaupun terkadang masalah ini terjadi tanpa bisa dihindari, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kejadian seperti ini. Salah satu pengetahuan penting yang perlu diketahui oleh para gadis adalah pengetahuan tentang jenis pembalut wanita dan bagaimana menggunakannya secara aman dan nyaman.

Berikut dijelaskan jenis pembalut wanita yang saat ini sudah tersedia di pasaran.

1. Pad sekali pakai

Pembalut wanita yang paling banyak dipakai oleh gadis muda adalah jenis pad sekali guna.  Pad ini tersedia di pasaran dengan berbagai ukuran dan ketebalan. Bentuk pad ini juga beragam, yang paling populer adalah pad bersayap atau tanpa sayap.

Menggunakan pad bisa mencegah darah haid merembes ke rok. Walaupun demikian penggunaan pad ini harus ditempatkan dengan tepat sehingga tidak berpindah lokasi. Sebaiknya menggunakan panty atau celana dalam berbahan katun, yang membantu lem perekat melekat dengan sempurna saat dipakai.

Pad sebaiknya diganti setiap 3-4 jam, apabila perdarahan haid lebih lebat, pad bisa diganti lebih sering. Jangan menggunakkan pad lebih 8 jam karena, walaupun jarang, bisa menimbulkan bau yang tidak sedap dan meningkatkan resiko memicu reaksi dari bakteri di daerah vagina untuk membentuk zat beracun yang bisa berbahaya.

Walaupun pad jenis ini merupakan pad yang paling populer digunakan, sebenarnya pad jenis ini tidak ramah lingkungan dan mahal.

Pad sekali pakai

2. Reusable pad

Pad yang khusus terbuat dari kain dan bisa dicuci setelah digunakan. Sebenarnya pad re-usable ini populer pada jaman sebelum pad sekali pakai menjadi populer. Biasanya pada masa lampau, pad kain terbuat dari bahan baju atau handuk yang sudah tidak dipakai lagi. Pad kain tersebut dipotong sesuai dengan keperluan ketebalan.

Kelemahan dari pad ini adalah tidak ada bahan yang menyerap darah haid dan tembusan tidak bisa dicegah karena bahan kain menyerap darah dengan cepat. Apabila ketebalan pad kain ini tidak cukup, darah haid bisa tembus dengan mudah ke bagian luar rok. Selain itu ketebalan juga bermasalah, kalau terlalu tipis darah cepat tembus ke rok, sedangkan kalau terlalu tebal, terasa tidak nyaman dan sering berubah lokasi.

Reusable pad jaman sekarang  sudah di desain sesuai dengan keperluan. Bahan yang digunakan juga disesuaikan sehingga tidak mudah tembus ke bagian luar rok. Selain itu, pad ini juga memiliki bahan yang menyebabkan pad tersebut tidak gampang tembus dan berpindah-pindah.

Kelebihan pad ini adalah murah, gampang dipakai dan bisa dicuci dan dipakai lagi seperti bagian dari pakaian. Akan tetapi bagi gadis yang tidak bisa melihat darah dan tidak tahan mencuci pad yang mengandung darah, pilihan ini kurang tepat.

Reusable pad

3. Tampon

Tampon adalah sejenis pembalut wanita yang biasanya dipilih oleh wanita yang sudah aktif secara seksual. Tampon berukuran seperti peluru yang biasanya dimasukkan ke dalam vagina. Tampon dibuat dari bahan yang bisa menyerap darah haid, sebelum darah haid merembes keluar keluar dari lubang vagina.

Tampon sebaiknya diganti setiap 3-4 jam, tampon yang dibiarkan terlalu lama bisa menyebabkan kondisi yang juga disebut Toxic Shock Syndrome (TSS). Kondisi dimana bakteri memproduksi toksin atau racun yang bisa menimbulkan bahaya bagi jiwa pemakai tampon.

Tampon

4. Menstrual cup atau cup haid

Menstrual cup merupakan pengganti pad atau tampon yang bisa dibersihkan setelah dipakai dan digunakan kembali. Menstrual cup ini biasanya terbuat dari bahan silicon yang lembut dan gampang dibentuk atau dilipat. Cup biasanya dilipat menipis dan dimasukkan ke dalam vagina. Tergantung kelebatan haid, cup tersedia dalam beberapa ukuran berbeda dan dibersihkan setiap 2-3 kali sehari.

Cara kerja menstrual cup adalah dengan mengumpulkan darah haid di dalam cup bukan menyerap darah. Cara ini ramah lingkungan, murah, dan tidak beresiko menyebabkan TSS. Bagi wanita yang tidak nyaman untuk memasukkan benda ke dalam vagina, cup atau jenis tampon mungkin bukan pilihan yang tepat.

Menstrual cup biasanya hanya digunakan oleh wanita yang sudah aktif secara seksual.

Menstrual cup