dr. Ayustawati, PhD

Publikasi: 2014Terakhir di update: 9 Januari 2024

Infeksi HIV adalah penyakit infeksi yang disebabkan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV melemahkan sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi dan kondisi kanker. Resiko kondisi lanjutan infeksi HIV yang dikenal dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) meningkat apabila kadar virus tidak terkontrol, meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada penderita infeksi HIV. Dengan penanganan berkelanjutan sedini mungkin AIDS bisa dicegah.

Menurut laporan World Health Organization (WHO), diperkirakan sampai pada akhir tahun 2021, ada sekitar 39 juta orang di dunia hidup dengan virus HIV dan lebih dari 600 ribu meninggal akibat kondisi lanjutan infeksi ini.

Apakah penyebab infeksi HIV?

Infeksi HIV disebabkan oleh virus HIV. Virus HIV merupakan keluarga Retrovirus dan diketahui ada 2 jenis virus HIV penyebab infeksi HIV:

Bagaimanakah penularan infeksi HIV?

Virus HIV bisa ditularkan lewat kontak cairan tubuh seperti darah, sperma, air susu ibu (ASI), cairan vagina dari penderita infeksi HIV. Penyebaran lewat cairan tubuh ini bisa terjadi melalui beberapa cara:

Apakah yang bukan atau kecil kemungkinannya sebagai faktor resiko terkena infeksi HIV?

Virus HIV tidak bisa hidup diluar tubuh manusia dan bisa dibunuh dengan menggunakan bleach, sabun atau air panas. Oleh sebab itu, beberapa hal berikut ini kecil kemungkinannya bisa menularkan virus HIV:

Apakah gejala-gejala infeksi HIV?

Penderita tidak memperlihatakan gejala pada saat terinfeksi. Gejala infeksi mulai terlihat di sekitar minggu ke 2-3 setelah terjadi. Gejala-gejala yang bisa ditimbulkan oleh infeksi HIV mirip dengan infeksi oleh virus lainnya, diantaranya:

Bagaimanakah memastikan infeksi HIV?

Berbagai cara testing awal infeksi HIV sekarang sudah tersedia. Testing awal ini bisa dilakukan di tempat praktek dokter, klinik kesehatan ataupun di rumah dengan menggunakan home-kit. Pemeriksaan ini memakai metode skrining antibodi terhada HIV.  Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan metode tusuk jari atau test air liur. 

Apabila hasil testing awal ini memberikan indikasi bahwa ada kecendrungan infeksi HIV, untuk penderita yang menggunakan home-kit, berkonsultasilah dengan dokter, karena penderita perlu melakukan testing konfirmasi dengan pemeriksaan darah di laboratorium.

Apabila hasil test darah positif:

Ini berarti antibodi virus HIV di produksi di dalam tubuh penderita, dan penderita memang terinfeksi oleh virus HIV.

Apabila hasil test darah negatif:

Ini berarti antibodi di dalam badan tidak di deteksi.

Ada dua kemungkinan kenapa antibodi tersebut tidak terdeteksi

Bagaimanakah penanganan infeksi HIV?

Infeksi HIV tidak bisa disembuhkan. Walaupun demikian, kadar virus HIV bisa ditekan serendah mungkin sehingga tidak bisa dideteksi melalui testing.  Beberapa cara untuk menangani infeksi HIV adalah sebagai berikut:

1. Pengobatan antiretrovirus (ART)

ART bekerja dengan cara menghentikan kemampuan virus untuk berkembangbiak, memberikan kesempatan untuk badan memperkuat kembali kekebalan tubuh penderita.

Bertambah kuatnya kekebalan tubuh, memberikan kesempatan bagi penderita untuk meningkatkan kualitas hidup dengan menjalankan kehidupan normal dan kembali bekerja selayaknya individu yang tidak terinfeksi

Dengan kontrol kadar virus di dalam darah sampai ke level yang tidak terdeteksi secara berkelanjutan, resiko munculnya AIDS juga bisa diturunkan dan kematian dini akibat infeksi HIV bisa dicegah

Selain itu, resiko penularan infeksi juga menurun. Ibu hamil atau ibu menyusui yang menderita infeksi HIV dan kadar virusnya terkontrol tidak menularkan virus HIV ke bayinya.

Selain efek yang diinginkan, ART juga bisa menimbulkan reaksi sampingan yang tidak diinginkan, yang bisa menghentikan penderita meminum ART sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Walaupun demikian, efek sampingan obat ini sebagian besar bisa ditangani.

Efek samping obat antiretrovirus antara lain:

2. Pengobatan komplimentari dan alternatif

Pengobatan ini biasanya di pilih oleh penderita sendiri dan dikonsumsi baik dengan atau tanpa ART. Apabila memutuskan untuk memilih pengobatan jenis ini dan mengkonsumsinya bersama sama dengan ART, sebaiknya penderita berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.

Beberapa obat obat tambahan yang populer:

3. Menghindari faktor resiko terkenanya infeksi oleh virus HIV

Menghindari kemungkinan terjadi kontak darah dengan penderita infeksi HIV meliputi:

Pencegahan infeksi HIV?

Ada beberapa cara untuk mencegah penularan infeksi HIV:

Hidup dengan infeksi HIV?

Hidup dengan virus HIV

Mengikuti anjuran dokter untuk mengontrol kadar virus HIV dan memodifikasi gaya hidup untuk membantu mempertahankan tubuh yang sehat dan bugar merupakan hal yang penting yang bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan penderita infeksi HIV. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain: