KANKER LEHER RAHIM

dr. Ayustawati, MRMed. PhD.

Publikasi: 2015Terakhir di update: 25 Maret 2024

Kanker leher rahim disebut juga kanker serviks. Kanker leher rahim merupakan kondisi kanker organ reproduksi wanita yang sering terjadi dan dilaporkan menempati rangking ke-4 di dunia sebagai jenis kanker paling sering ditemukan pada wanita.

Anatomi  leher rahim

Leher rahim adalah bagian dari rahim, alat reproduksi pada seorang wanita. Rahim atau bagian kandungan seorang wanita adalah tempat di mana janin berkembang saat wanita tersebut hamil. Leher rahim merupakan bagian pembukaan dari rahim. Bagian leher rahim ini, ke bagian bawah berlanjut sebagai vagina atau bagian kelamin wanita, dan ke bagian atas ke tuba falopi saluran tempat sel telur berpindah setelah lepas dari kelenjar ovarium (Gambar).

Gambar: organ reproduksi wanita

Fungsi leher rahim

Apakah kanker leher rahim? 

Kanker leher rahim adalah pertumbuhan sel-sel yang tidak terkontrol dan tidak normal di daerah leher rahim. Kanker ini dihubungkan dengan adanya infeksi oleh virus yang bernama Human papilloma virus (HPV). Infeksi HPV yang tidak ditangani dengan semestinya meningkatkan resiko munculnya kanker leher rahim.

Ada 2 jenis kanker leher rahim kalau dipisahkan berdasarkan jenis sel yang berubah menjadi abnormal: 

Squamous sel karsinoma adalah jenis kanker serviks yang paling sering ditemukan. Biasanya pertumbuhan jenis kanker ini dimulai dari lokasi bagian terbawah serviks yang paling dekat ke vagina. Dengan pemeriksaan Papanicolaou test (Pap test) kelainan dini bisa diidentifikasi pada kanker jenis ini. 

Kanker jenis adenokarsinoma lebih jarang ditemukan. Biasanya adenokarsinoma dimulai di bagian lebih atas dari leher rahim. Oleh sebab itu Pap test tidak akan bisa mengidentifikasikan kanker ini dengan mudah. 

Apakah gejala-gejala kanker leher rahim? 

Sebagian besar penderita tidak memperlihatkan gejala gejala yang spesifik. Apabila penderita memperlihatkan gejala gejala biasanya gejala gejala tersebut berupa: 

Gejala-gejala di atas tidak spesifik untuk kanker, karena kondisi penyakit lain bisa juga menyerupai gejala gejala diatas. Oleh karena itu, diagnosis tidak bisa ditegakkan semata mata dari gejala gejala yang dialami oleh penderita.

Apakah faktor resiko kanker leher rahim?

Kanker leher rahim paling sering muncul dari perubahan sel sel setelah infeksi oleh virus HPV. Virus ini ditularkan melalui kontak langsung kulit kelamin dengan kulit kelamin penderita pada saat senggama. 

Wanita yang menderita infeksi virus HPV tidak semuanya akan menderita kanker leher rahim. Sebagian besar penderita infeksi ini sembuh secara spontan tanpa pengobatan dalam waktu 2-3 tahun. Hanya sebagian kecil infeksi ini akan menyebabkan rusaknya sel sel yang bisa berubah menjadi sel sel kanker. 

Faktor lain yang bisa meningkatkan resiko terkena kanker leher rahim adalah: 

Bagaimanakah penanganan kondisi kanker leher rahim? 

Memastikan kondisi kanker

Memastikan kondisi kanker leher rahim dilakukan dengan melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan disesuaikan dengan keluhan penderita dan juga melakukan beberapa jenis testing. 

Jenis testing yang biasanya dilakukan dengan memeriksa kondisi daerah leher serviks dan mengambil sampel untuk diperiksa di bawah mikroskop untuk staging.

Kolposkopi adalah test yang dilakukan dengan peralatan spesial, di mana special kaca pembesar mini adalah peralatan utama yang dipakai untuk melihat sel sel abnormal. 

Prosedur biopsi dilakukan dengan mengambil sebagian kecil sel sel pada daerah yang dicurigai. 

Sel sel dalam jumlah yang lebih besar diambil dari lokasi yang dicurigai. Biasanya prosedur ini dilakukan sebagai prosedur operasi dengan anestesi. Prosedur ini juga sekaligus merupakan salah satu pilihan pengobatan operasi apabila kanker ditemukan pada tahap dini. 

Pengobatan 

Pengobatan kanker leher rahim bisa dilakukan dengan beberapa cara, meliputi: 

Apabila kanker leher rahim ditemukan pertama kali saat sudah dalam stage yang parah, kemungkinan penyembuhan rendah dan pengobatan diutamakan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita seperti meringankan rasa sakit yang ditimbulkan oleh kanker ini. Pengobatan ini dikenal dengan nama pengobatan paliatif kanker. 

Bagaimanakah mencegah kanker leher rahim? 

Pencegahan kanker leher rahim bisa dilakukan dengan: