KANKER PAYUDARA

dr. Ayustawati, PhD

Publikasi: 2015Terakhir di update: 4 April 2024

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker yang paling sering di temukan terutama dengan sudah tersedianya fasilitas tes skrining untuk mengindentifikasi kondisi kanker payudara sejak dini. Fasilitas skrining kanker payudara sudah berjalan di negara-negara maju, sedangkan di negara-negara berkembang kondisi kanker payudara lebih sering ditemukan pada stadium lanjut karena program skrining masih belum konsisten dilakukan. Oleh karena itu, program tes skrining kanker payudara untuk menemukan kanker payudara pada stadium lebih dini perlu lebih digencarkan dan dilaksanakan dengan konsisten untuk meningkatkan kualitas hasil pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Struktur payudara

Sebelum membicarakan tentang kanker payudara, akan dijelaskan secara singkat tentang struktur payudara.

Normal payudara pada seorang wanita terbentuk dari kelenjar susu yang biasanya memproduksi air susu, misalnya pada saat ibu menyusui. Kelenjar susu dihubungkan ke permukaan kulit di bagian puting susu oleh duktus atau saluran susu. Kelenjar dan saluran susu di pegang oleh jaringan pengikat yang disusun dari sel-sel lemak dan sel sel pendukung berserat lainnya (Gambar).

Gambar. Struktur payudara normal

Struktur tambahan lain yang membentuk payudara adalah pembuluh darah, pembuluh saraf dan pembuluh getah bening.

Yang menentukan ukuran payudara adalah jumlah duktus dan jaringan penyangganya. Payudara pria mempunyai struktur yang sama tetapi sel-sel lemak lebih mendominasi payudara pria, hanya sedikit duktus dan jaringan pengikat, oleh karena itu ukuran payudara pria lebih kecil dari wanita.

Apakah kanker payudara?

Kanker adalah sejenis pertumbuhan sel-sel abnormal yang bersifat ganas dan sulit dikontrol di dalam tubuh. Kanker payudara dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama Karsinoma mammae. Sel-sel kanker payudara berasal dari sel-sel payudara yang tumbuh tidak normal, cepat dan tidak bisa dikontrol. Sel-sel kanker tersebut juga bisa menyebar ke bagian organ tubuh yang jauh dari asalnya. 

Kanker payudara biasanya tumbuh dari bagian duktus yang kemudian dikenal dengan duktus karsinoma atau dari kelenjar susu yang dikenal dengan lobular karsinoma. Apabila sel kanker sudah menyebar jauh dari payudara disebut sebagai kanker dengan metastase

Pada wanita, kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling sering ditemukan dan merupakan penyebab kematian nomor dua setelah kanker paru paru. Pria juga bisa terkena kanker payudara walaupun persentasenya kecil, hanya 1% dari seluruh kejadian kanker payudara.

Tumbuh kembang sel-sel kanker pada kanker payudara bisa dikontrol dengan lebih cepat apabila kondisi kanker ditemukan pada stadium lebih dini. Kalau ditemukan dan ditangani dini dan sel-sel kanker belum menyebar keluar dari payudara, 9 dari 10 wanita yang menderita kanker payudara akan bertahan setidaknya pada 5 tahun pertama setelah penanganan. Walaupun demikian pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini kekambuhan masih perlu terus dilakukan untuk bisa mengidentifikasi apabila karena kondisi tertentu, sel-sel kanker kembali muncul.

Kanker payudara dengan metastase, di mana sel-sel kanker sudah menyebar di luar payudara lebih sulit untuk dikontrol total, walaupun demikian dengan pilihan pengobatan yang tersedia sekarang, kontrol untuk menurunkan kecepatan tumbuh kembang sel-sel kanker bisa dicapai untuk memberikan kesempatan bagi penderita untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik selama beberapa tahun.

Apakah penyebab kanker payudara?

Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui dengan jelas. Diperkirakan tumbuhnya sel kanker payudara dihubungkan dengan adanya interaksi berbagai berbagai faktor baik yang bisa atau tidak bisa diubah.

Penyebab tumbuhnya kanker payudara dihubungkan dengan adanya kombinasi interaksi beberapa faktor seperti:

Resiko kanker payudara meningkat pada usia di atas 50 tahun, dan resiko terus meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker payudara yang ditemukan pada usia yang lebih muda dari 50 tahun biasanya memiliki jenis kanker payudara yang lebih sulit untuk dikontrol.

Kanker payudara lebih sering ditemukan pada wanita.

Sejarah penyakit dan kondisi kesehatan tertentu meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.

i. Sejarah menderita kanker payudara

ii. Sejarah menderita tumor jinak payudara

iii. Sejarah menderita kanker kandungan, kanker kandung telur, dan kanker usus besar

iv. Kegemukan

Kegemukan disebutkan meningkatkan resiko kanker payudara karena sel sel lemak bisa mempengaruhi metabolisme dari estrogen.

Genetik

Dua jenis gen yang diperkirakan berhubungan penting di dalam meningkatkan kecendrungan munculnya sel-sel kanker payudara adalah BRCA 1 dan BRCA 2. BRCA adalah kepanjangan dari BReast CAncer gene. Selain dihubungkan dengan pertumbuhan sel-sel kanker payudara, gen tersebut juga dihubungkan dengan kejadian kanker ovarium, kanker pankreas, melanoma dan kanker payudara pada pria.

Keturunan

Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anak perempuannya (first degree relative adalah keluarga dari satu garis keturunan) pernah didiagnosis dengan kanker payudara, memiliki kecendrungan 2-3 kali lebih besar untuk menderita kanker yang sama. Resiko menjadi lebih besar apabila lebih dari 2 keluarga dari satu garis keturunan menderita kanker payudara. 

Wanita selama hidupnya terpapar oleh hormon estrogen dalam kadar yang berbeda-beda. Panjangnya seseorang terpapar oleh hormon estrogen mempengaruhi kecendrungan terjadinya kanker payudara. Semakin lama seseorang terekspos oleh estrogen semakin rentan mereka terkena kanker payudara.

Estrogen membantu proses pembelahan sel tubuh, semakin banyak sel terbelah semakin besar kemungkinan sel tersebut menjadi abnormal dan potensial menjadi kanker apabila ada interaksi dari beberapa faktor resiko. Hal ini juga yang mendukung teori bahwa jenis kelamin wanita sebagai faktor resiko terkena kanker payudara. 

Beberapa kejadian dan situasi reproduksi yang meningkatkan resiko kanker payudara adalah:

Pemakaian jangka panjang obat hormonal yang mengandung estrogen baik tersendiri atau dengan kombinasi, meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Waktu pemakaian jangka panjang yang dimaksud adalah pemakaian obat hormonal yang mengandung estrogen lebih dari 10 tahun. Sedangkan pemakaian obat hormonal jangka pendek diketahui tidak meningkatkan terjadinya kanker payudara. Pemakaian jangka pendek yang dimaksud adalah pemakaian dibawah waktu 4 tahun.

Hubungan antara kanker payudara dan diet masih diperdebatkan. Kadar sel-sel lemak yang tinggi mempengaruhi metabolisme dari estrogen dan meningkatkan resiko kanker payudara. Diet rendah kandungan lemak bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengontrol sel-sel kanker. Selain itu konsumsi lebih banyak buah, sayuran dan makanan berserat lainnya menurunkan resiko terjadinya kanker payudara.

Beberapa jenis makanan diketahui meningkatkan terjadinya kanker payudara misalnya daging berwarna merah, bahan makanan yang sudah diproses dan makanan berlemak.

Sumber makanan alami yang mengandung kacang kedelai tidak meningkatkan resiko kanker payudara tetapi tablet ekstrak suplemen kedelai bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara karena kadar isoflavon-nya yang tinggi. 

Radiasi dosis tinggi yang dipakai untuk mengobati penyakit tertentu, diketahui bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara apabila pengobatan dilakukan sampai 15-20 tahun. Diketahui pemeriksaan mammogram tidak meningkatkan resiko kejadian kanker payudara.

Bagaimanakah memastikan kondisi kanker payudara? 

Pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan di rumah untuk membantu mendeteksi dini adanya perubahan yang mencurigakan pada payudara. Apabila pasien menemukan adanya perubahan bentuk payudara atau adanya bentuk seperti benjolan pada pemeriksaan sendiri ataupun adanya keluhan lain pada payudara, pasien perlu memeriksakan diri ke dokter.

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan awal sebagai tahap pemeriksaan payudara. 

Pemeriksaan payudara dan juga meliputi daerah ketiak dilakukan oleh dokter sesuai dengan keluhan yang dirasakan.

Mamogram adalah pemeriksaan rontgen untuk payudara, bisa mendeteksi dini kanker payudara. Skrining mamogram bisa dipakai untuk membantu identifikasi kanker payudara dini. Skrining mamografi dianjurkan untuk dilakukan apabila sudah menginjak usia 50 tahun ke atas.

Tes ultrasonografi digunakan untuk memeriksa ukuran, konsistensi benjolan pada payudara. Selain itu bisa juga digunakan sebagai guide pada saat biopsi.

Kalau pemeriksaan awal memperlihatkan hasil yang mencurigakan, test lanjutan dilakukan untuk memastikan temuan yang mencurigakan tersebut.  Beberapa jenis tes yang biasanya dilakukan adalah: 

FNA dilakukan dengan menggunakan jarum kecil yang ditusukkan ke bagian yang dicurigai untuk mengaspirasi beberapa sel.

Test core biopsi dilakukan serupa dengan FNA, tetapi jarum yang dipakai berukuran lebih besar

Biopsi buka merupakan tipe tes semacam operasi yang dilakukan dengan mengangkat semua bagian yang dicurigai untuk sel-nya diperiksa

Kadar hormon reseptor diperiksa untuk mengetahui respon apabila pengobatan hormon dilakukan

Duktogram dilakukan apabila penderita mengeluhkan cairan selain air susu keluar dari puting susu secara spontan.

Beberapa tes lain yang juga bisa dilakukan adalah tes darah, bone scan dan rontgen dada 

Pemilihan jenis tes biasanya disesuaikan dengan alat yang tersedia di rumah sakit atau ruang diagnosis dimana pemeriksaan berlangsung dan tidak semua jenis tes perlu dilakukan sekalian. Dokter yang memeriksa akan menentukan tes apa saja yang cocok dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.

Pemeriksaan Payudara Sendiri

Pemeriksaan payudara sendiri secara rutin membantu mengidentifikasi perubahan struktur payudara yang mengarah ke kanker payudara.

Beberapa perubahan yang mencurigakan diantaranya adalah:

Perubahan pada penampakan payudara yang ditemukan saat pemeriksaan payudara sendiri di rumah tidak selalu berarti pasien menderita kanker payudara, pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk bisa mengetahui apakah perubahan kondisi payudara tersebut.

Bagaimanakah penanganan kanker payudara?

Pilihan pengobatan kondisi kanker payudara tergantung dari beberapa faktor. Pada umumnya ada 3 jenis pengobatan: Radioteraphy, chemotherapy dan pengobatan hormon. Pilihan pengobatan yang lain diantaranya: Immunotherapy dan komplementari atau alternatif therapy. 

Semua pengobatan bisa menyebabkan efek samping, baik yang bersifat sementara ataupun permanen. Dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan yang cocok yang disesuaikan dengan kondisi penderita sebelum pengobatan dimulai. 

Apakah yang perlu dilakukan bila penyembuhan tidak memungkinkan? 

Kanker payudara dengan metastase merupakan kanker payudara stadium lanjut di mana sel-sel kanker ditemukan sudah menyebar keluar dari payudara. Kondisi kanker payudara stadium lanjut tersebut lebih susah untuk dikontrol dan pengobatan dilakukan biasanya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, misalnya untuk mengontrol rasa nyeri, mual, muntah dan sejenisnya