MALARIA

dr. Ayustawati, PhD

Publikasi: 2013Terakhir di update: 17 April 2024

Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit malaria. Kata malaria aslinya berasal dari bahasa Italia "Mala Aria" yang berarti " udara buruk". Penyakit ini bisa menimbulkan panas tinggi, badan terasa dingin, gemetar, gejala gejala flu dan gejala kurang darah.

Apakah penyebab malaria? 

Penyakit malaria disebabkan oleh kuman parasit bernama plasmodium. Sampai saat ini ada 5 spesies plasmodium yang diidentifikasi bisa menginfeksi manusia. Spesies tersebut adalah: 

Plasmodium falciparum dan vivax merupakan 2 spesies yang paling berbahaya di antara 5 spesies tersebut.

Bagaimanakah penyebaran penyakit malaria?

Gigitan nyamuk

Parasit plasmodium disebarkan melalui gigitan nyamuk anopheles yang menjadi host dari parasit plasmodium. Setelah menggigit, parasit di transfer ke penderita dan menyebar melalui darah ke organ hati, di mana mereka akan berkembang menjadi dewasa dan membentuk merosoit. Parasit ini kemudian akan masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi sel darah merah penderita.

Ibu hamil

Ibu hamil yang terjangkit penyakit malaria bisa menularkan infeksi ke janin di dalam kandungan menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin dan meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat badan di bawah berat lahir normal.

Transfusi darah

Penyebaran penyakit malaria bisa juga terjadi lewat transfusi darah dari individu yang terinfeksi. 

Apakah gejala-gejala penyakit malaria? 

Gejala-gejala infeksi kuman malaria biasanya muncul dalam bervariasi dari 10-15 hari setelah infeksi. Pada beberapa kasus gejala bisa juga baru muncul 4 minggu setelah infeksi terjadi.

Gejala awal biasanya tidak spesifik dan mirip dengan gejala flu. Beberapa gejala awal yang bisa muncul adalah:

Kondisi penyakit malaria bisa menjadi lebih parah dan bahkan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan cepat terutama pada kelompok-kelompok individu tertentu. Gejala-gejala yang lebih parah dari penyakit malaria adalah:

Apakah faktor resiko menderita kondisi penyakit malaria yang lebih parah?

Beberapa kelompok individu memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kondisi penyakit malaria yang lebih parah.

Anak-anak berusia < 5 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi menderita kondisi penyakit malaria dibandingkan dengan individu dewasa

Ibu hamil apabila terinfeksi parasit malaria, bisa menularkan ke bayi dan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah serta beresiko melahirkan prematur

Penderita penyakit kronis yang bisa menurunkan kekebalan tubuh seperti penderita infeksi virus HIV/AIDS memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami kondisi penyakit malaria yang lebih parah.

Turis mancanegara yang hidup di daerah non-endemik, apabila traveling ke daerah tropis beresiko mengalami gejala penyakit malaria yang lebih parah karena tidak memiliki kekebalan terhadap kuman penyebab malaria.

Bagaimanakah memastikan kondisi malaria? 

Beberapa jenis pemeriksaan dilakukan oleh dokter untuk membantu memastikan kondisi penyakit malaria.

Pemeriksaan klinis

Dokter biasanya menanyakan sejarah penyakit dan riwayat gigitan nyamuk dan gejala-gejala yang muncul disertai dengan pemeriksaan jasmani. Dari pemeriksaan jasmani temuan perubahan ukuran organ hati dan limfa sering ditemukan.

Tes darah

Konfirmasi penyakit malaria dilakukan dengan serial pemeriksaan smear darah untuk menemukan kuman plasmodium di laboratorium. Kondisi lain yang bisa ditemukan dari tes darah adalah kondisi kurang darah.

Pemeriksaan dengan rapid testing di lokasi juga sudah tersedia.

Bagaimanakah mengobati malaria? 

Biasanya malaria, terutama yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan vivax, memerlukan rawat inap di rumah sakit. Pengobatan biasanya dengan antibiotik antimalaria bernama Klorokuin. Tetapi parasit resisten dengan pengobatan Klorokuin semakin sering ditemukan. 

Dokter akan memberikan resep pengobatan yang tepat untuk mengobati parasit yang resisten Klorokuin.

Apakah komplikasi penyakit malaria? 

Penyakit malaria yang tidak lagi bisa dikontrol, menyebabkan munculnya berbagai komplikasi akibat kegagalan fungsi kerja berbagai organ tubuh. Beberapa kondisi tersebut antara lain:

Bagaimanakah mencegah malaria? 

Pencegahan malaria biasanya dilakukan dengan mengurangi resiko gigitan nyamuk. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

Obat profilaksis

Sebagian besar penduduk Indonesia diperkirakan mempunyai kekebalan terhadap penyakit malaria karena Indonesia merupakan daerah tropis dimana malaria merupakan penyakit yang sering terjadi. Dengan adanya kekebalan ini, gejala malaria biasanya bermanifestasi secara ringan pada penderita. Tetapi tetap disarankan untuk berjaga-jaga, dan segera ke dokter bila mencurigai terjangkit infeksi kuman malaria. 

Yang perlu lebih ekstra hati hati dengan infeksi parasit ini adalah seseorang yang tidak mempunyai kekebalan. Turis mancanegara dan expat dari daerah non-endemis dan baru datang ke daerah endemis, perlu berhati hati. Mereka disarankan untuk berkonsultasi tentang rencana kunjungan dengan dokter mereka sebelum traveling dan melakukan usaha pencegahan obat profilaksis dan menerapkan segala usaha untuk sebisanya menghindari gigitan nyamuk selama kunjungan.