SINDROM DOWN
dr. Ayustawati, PhD
Publikasi: 2013Terakhir di update: 14 Maret 2024Sindrom Down adalah penyakit bawaan yang prosesnya terjadi sejak bayi di dalam kandungan. Kondisi ini terjadi karena adanya kelainan kromosom pada penderita. Karakteristik penyakit sindrom Down adalah adanya penampilan fisik yang khas pada penderita dan juga dihubungkan dengan kemampuan intelektual yang dibawah rata rata.
Kromosom
Kromosom adalah bagian sel tubuh yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental karakteristik manusia. Manusia memiliki total 23 kromosom yang terdiri dari:
Sejumlah 22 kromosom yang membentuk tubuh diberikan nama kromosom 1 sampai kromosom 22, di mana masing masing kromosom terdiri dari 2 pita genetik
Satu kromosom yang menentukan jenis kelamin, X untuk wanita dan Y untuk pria
Penderita sindrom Down dilahirkan dengan ekstra kromosom pada kromosom 21. Adanya ekstra kromosom tersebut menyebabkan kromosom 21 memiliki ekstra satu pita gen, sehingga diberi nama trisomi. Kondisi ini menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang khas pada penderita (Gambar.1). Kemampuan intelektual penderita juga berada dibawah rata rata.
Beberapa dekade yang lalu, penderita sindrom Down hanya memiliki harapan hidup sampai usia di bawah 10 tahun. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan dan pengertian tentang kondisi sindrom Down, harapan hidup mereka bisa mencapai usia 60 tahun, bahkan dengan perawatan kondisi kesehatan yang seksama bisa mencapai usia 80 tahun, setara dengan individu normal.
Apakah penyebab sindrom Down?
Berdasarkan hasil temuan pada kelainan genetik penyebab sindrom Down, kondisi ini dibagi menjadi 3 jenis:
Trisomi 21
Trisomi 21 ditemukan pada 95% kasus sindrom Down. Penderita sindrom Down dengan trisomi 21, memiliki ekstra kromosom pada lokasi no. 21 (Gambar.1). Kondisi trisomi 21 terjadi secara random pada masa tumbuh kembang janin di dalam kandungan dan tidak diturunkan di keluarga.
Mosaik
Penderita sindrom Down dengan jenis mosaik juga memiliki ekstra kromosom 21, tapi ekstra kromosom ini hanya ditemukan pada beberapa bagian sel tubuh, sel yang lain memiliki normal kromosom. Kasus sindrom Down tipe mosaik terjadi sekitar 2% dari kasus sindrom Down.
Traslokasi
Penderita sindrom Down dengan jenis translokasi juga memiliki kelainan pada kromosom 21, di mana kromosom 21 terpecah dan melekat pada sel kromosom dari sel tubuh yang lain. Biasanya proses ini terjadi pada masa kehamilan dini, bisa sebelum atau pada saat terjadinya konsepsi. Sindrom Down jenis translokasi ditemukan sekitar 4% dari kasus sindrom Down. Sekitar 1/3 sepertiga dari kasus translokasi juga ditemukan pada keluarga dekat baik dari pihak ayah ataupun ibu. Apabila sindrom Down jenis translokasi diidentifikasikan, keluarga disarankan untuk melakukan konsultasi genetik.
Apakah karakteristik fisik sindrom Down?
Karakteristik fisik penderita sindrom Down sebagian besar sangat spesifik dan mudah diidentifikasikan, walaupun ada kemungkinan tidak semua karakter fisik akan muncul pada satu penderita.
Beberapa karakteristik spesifik sindrom Down yang sering ditemukan adalah (Gambar.1):
Penampakan wajah
Penampakan wajah penderita sindrom Down yang paling sering bisa diketahu dengan jelas antara lain:
bentuk wajah kecil dan bulat kecil
memiliki kesan ekspresi yang flat
leher yang pendek
telinga dan mulut berukuran kecil
mata sipit dan miring ke atas
Penampakan tubuh
lengan dan kaki lebih pendek dibanding rata rata
pada saat bayi, berat badan bayi pada umumnya lebih ringan dibandingkan bayi yang lahir pada umur kehamilan yang sama
pada usia anak penderita tumbuh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan anak dengan usia setara
pada masa dewasa badan lebih kecil daripada umumnya dibandingkan rata-rata
Kondisi kesehatan lain
Penderita sindrom Down juga sering ditemukan dengan kelainan struktur organ seperti kelainan bentuk jantung dan saluran pencernaan
Kepribadian
Penderita sindrom Down sebagian besar memiliki kepribadian yang mengagumkan, kepribadian yang manis, lembut dan inovatif, sehingga sangat mudah bagi yang merawat untuk mencintai mereka.
Apakah faktor resiko sindrom Down?
Sindrom Down sebagian besar terjadi secara random dan tidak diturunkan. Walaupun demikian ada beberapa faktor diketahui meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan kondisi sindrom Down, faktor-faktor tersebut antara lain:
riwayat melahirkan anak dengan sindrom Down sebelumnya
mempunyai keluarga dekat dengan kondisi sindrom Down
hamil pada usia di atas 35 tahun
Walaupun faktor-faktor tersebut tidak absolut, apabila akan merencanakan untuk hamil lagi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk bisa membantu mendeteksi apabila ada kelainan dan juga mendiskusikan rencana penanganan untuk menurunkan resiko.
Bagaimanakah memastikan kondisi sindrom Down?
Setelah bayi lahir
Kondisi sindrom Down setelah bayi dilahirkan mudah diidentifikasikan karena penampakan fisiknya yang spesifik. Konfirmasi kondisi sindrom Down dilakukan pemeriksaan genetik untuk melihat kelainan kromosom.
Skrining janin di dalam kandungan
Pemeriksaan skrining untuk kondisi sindrom Down bisa dilakukan dengan beberapa cara:
pemeriksaan ultrasonografi
test darah pada darah ibu hamil
melakukan prosedur amniosintesis, di mana sampel air ketuban di koleksi dan diperiksa di laboratorium
melakukan prosedur korionik villus sampling, di mana sampel darah dari bagian ari ari di koleksi untuk diperiksa di laboratorium
Bagaimanakah penanganan penderita sindrom Down?
Penanganan biasanya dimulai saat bayi baru lahir. Pemeriksaan komplit untuk semua kemungkinan kelainan tersembunyi yang seperti disebutkan di atas bisa dilakukan. Lebih cepat kelainan tersebut diidentifikasi semakin bagus karena rencana penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Untuk orang tua penderita sindrom Down
Bayi dengan kondisi sindrom Down biasanya tidak jauh berbeda dengan bayi lahir tanpa kelainan, akan tetapi, bayi dengan kondisi ini memiliki resiko yang lebih tinggi untuk juga menderita gangguan fungsi organ tubuh. Apabila gangguan ini ditemukan, menjaga bayi dengan sindrom Down bisa menimbulkan kesulitan bagi keluarga yang merawat.
Menambah pengetahuan tentang kondisi sindrom Down bisa membantu penanganan di rumah sehari hari dan meningkat rasa percaya diri orang tua. Selain itu, dengan pengetahuan yang memadai orang tua akan lebih mudah berkomunikasi dan membantu membuat rencana belajar saat dirumah untuk anak.