Keluhan nyeri dada bisa merupakan gejala penyakit jantung yang membahayakan jiwa, walaupun ada juga penyebab nyeri dada yang lain, yang hanya disebabkan oleh nyeri otot dan penyakit maag dan tidak membahayakan. Oleh karena itu, gejala nyeri dada sebaiknya jangan diacuhkan dan segera diperiksakan ke dokter atau rumah sakit untuk mengetahui penyebabnya.
Penderita yang datang dengan keluhan nyeri dada bisa diprediksi penyebabnya berdasarkan umur penderita, jenis kelamin dan keturunan.
Keluhan nyeri dada bisa muncul dengan tipe yang berbeda, beberapa tipe ini bisa dibedakan dari:
Intensitasnya: ringan, sedang dan berat
Kualitas: Nyeri seperti ada yang menekan dada, tajam, nyeri seperti pisau yang menusuk dada, perasaan seperti dada terbakar, nyeri yang tidak bisa pastikan dimana sumbernya tapi terasa disekitar dada.
Nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung biasanya juga disertai dengan keluhan lain seperti:
Nyeri pada pada rahang, leher kiri, bahu yang menjalar ke lengan kiri
Perasaan lelah dan lemas
Nyeri dada menjadi lebih berat setelah aktifitas
Perasaan tidak nyaman pada perut
Sesak nafas
Keluhan nyeri dada bisa disebabkan oleh nyeri yang datang dari berbagai organ dalam badan. Apabila seseorang mengalami gejala nyeri dada, sebaiknya mereka selalu menganggap sebagai serangan jantung sampai terbukti sebaliknya setelah memeriksakan dirinya ke dokter.
Jantung dan pembuluh darah:
Nyeri dada yang berbahaya, yang berhubungan dengan kelainan pada jantung dan pembuluh darah biasanya disebabkan oleh blokade pada pembuluh darah yang disebabkan oleh penimbunan lemak didalam pembuluh darah. Lemak ini memyebabkan penyempitan bahkan penyumbatan pembuluh darah tersebut yang kemudian bermanifestasi sebagai nyeri dada yang berbeda intensitasnya tergantung dari penyebabnya.
Beberapa penyebab lainnya adalah adanya peradangan pada otot maupun selaput jantung, dan kelainan pembuluh darah bawaan yang memang sangat jarang terjadi tetapi bisa berbahaya.
Penyebab lainnya
Adanya blokade pembuluh darah di paru paru merupakan keadaan emergensi lainnya yang perlu segera di tangani. Beberapa penyebab lainnya pada sistem pernafasan seperti peradangan paru paru, adanya kebocoran udara didalam paru paru, asthma dan penyakit infeksi paru paru.
Penyebab nyeri dada juga bisa disebabkan oleh karena adanya kelainan pada otot dan tulang seperti nyeri otot, lebam akibat benturan disekitar dada, patah tulang dada dan sejenisnya.
Kelainan pada saluran pencernaan seperti penyakit maag merupakan penyebab nyeri dada yang paling sering membawa penderita menemui dokternya, penyebab lainnya bisa disebabkan oleh karena adanya kelainan pada kantung empedu dan daerah esofagus atau kerongkongan.
Penyakit infeksi kulit seperti cacar air juga bisa menimbulkan nyeri dada terutama pada herpes zoster yang terjadi didaerah dada.
Penyebab lain yang juga sering membawa penderita ke dokternya adalah adanya faktor psikis, seperti perasaan cemas dan panic attack.
Apabila penderita menemui dokternya dengan keluhan nyeri dada, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan:
EKG: EKG adalah sejenis pemeriksaan dimana beberapa elektrode dihubungkan ke mesin untuk mengetahui aktifitas jantung penderita.
X-ray dada: untuk bisa melihat kondisi paru paru, jantung, tulang dada dan pembuluh darah utama badan.
Pemeriksaan darah: untuk memeriksa beberapa marker yang dikeluarkan oleh jantung pada saat stress dan juga untuk melihat beberapa marker yang berhubungan.
Apabila seseorang menderita nyeri dada, setiap saat kemungkinan merupakan waktu yang berharga. Lebih cepat penderita memeriksakan diri ke rumah sakit atau dokter lebih baik. Kalau nyeri dada berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan, segeralah berhenti, bila nyeri dada masih ada, segeralah pergi ke rumah sakit.
Bagi penderita nyeri dada yang disebabkan oleh serangan jantung, penanganan lebih awal bisa menyelamatkan jantung penderita tersebut. Oleh karena itu apabila seseorang curiga nyeri dada tersebut disebabkan oleh kelainan pada jantungnya segeralah memeriksakan dirinya baik ke dokter maupun rumah sakit.