Autistik di dalam dunia kedokteran lebih dikenal dengan sebutan Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan kumpulan gejala yang berupa kelainan perkembangan berkomunikasi yang diketahui dari pola penderita berinteraksi dan berkomunikasi dengan sekitarnya. Anak dan/atau individu dengan kondisi autistik diketahui memiliki spektrum atau kumpulan gejala yang luas. Ada yang bisa menjalankan hidupnya secara normal sedangkan yang lain memerlukan bantuan dan tunjangan yang berkelanjutan serta perlu perhatian secara berkesinambungan.
Anak dan/atau individu dengan kondisi autistik memperlihatkan tiga karakteristik utama:
1. Kesulitan dalam berinteraksi secara sosial
Anak dan/atau individu dengan kondisi autistik memperlihatkan tingkah laku spesifik sebagai upaya mereka untuk mengatasi kesulitan berkomunikasi dengan orang lain di lingkungan sekitarnya. Sebagian besar anak dan/atau individu dengan kondisi ini memiliki keterlambatan perkembangan bahasa sebagai media untuk berkomunikasi.
2. Kelainan tingkah laku
Anak dan/atau individu dengan kondisi autistik sangat tergantung pada rutinitas sehari hari dan menjadi panik saat rutinitas mereka diubah dengan tiba tiba. Mereka juga sering menghabiskan waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang sama secara berulang kali.
3. Kepekaan sensoris yang tinggi
Gejala utama yang disebabkan oleh kepekaan sensori mereka misalnya kebiasaan membau benda benda disekitarnya dan kebiasaan menatap sedemikian rupa pada benda benda yang bergerak. Mereka juga berusaha menghindari suara suara berisik yang biasa terdengar sehari hari seperti suara mesin pembersih debu, suara mobil yang keras dan sejenisnya.
Para peneliti sementara ini belum bisa menjelaskan penyebab pasti dari kondisi ini. Para ahli Autistik memperkirakan kondisi Autistik berkaitan erat dengan perpaduan berbagai faktor, antara lain: faktor lingkungan dan faktor keturunan.
Kondisi Autistik adalah kondisi yang belum ditemukan cara pengobatan untuk penyembuhannya. Oleh karena itu, anak dan/atau individu dengan kondisi autistik akan membawa kondisi ini seumur hidup mereka.
Rencana penanganan kondisi autistik ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak dan/atau individu dan keluarga yang membantu dan merawat mereka. Penanganan yang tepat untuk kondisi autistik sangat penting dimulai sejak usia dini.
Beberapa usaha yang bisa membantu anak dan/atau individu dengan kondisi autistik untuk bisa berfungsi secara optimal antara lain:
Memulai rujukan dengan dokter yang ahli dalam menangani kondisi autistik pada usia sedini mungkin
Keluarga mempelajari kondisi autistik dengan mengikuti pelatihan khusus yang direkomendasikan untuk mempermudah program penanganan autistik
Berkonsultasi secara teratur dengan ahli terapi khusus, tergantung dengan masalah yang ditunjukkan oleh anak dan/atau individu tersebut. Misalnya: berkonsultasi dengan ahli terapi bicara untuk membantu berkomunikasi supaya bisa mengerti dan dimengerti oleh orang disekitarnya
Disiplin yang tinggi dalam menjalankan program yang diberikan oleh dokter atau tim ahli lain yang merawat anak dan/atau individu dengan autistik tersebut
Berkomunikasi dengan keluarga besar dan rekan sekitar yang akan perlu sering kontak dengan anak dan/atau individu tersebut
Keluarga dekat yang merawat anak dan/atau individu dengan autistik juga perlu memperhatikan kesejahteraanya, dengan mengambil waktu istirahat dari merawat penderita dari waktu ke waktu.
National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities (NCBDDD). (2020, March 25). Autism Spectrum Disorder (ASD). Retrieved from Centers for Disease Control and Prevention: https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/facts.html
World Health Organization. (2019, November 07). Autism Spectrum Disorders. Retrieved from Factsheet: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/autism-spectrum-disorders