Penyakit cacingan adalah penyakit yang sering terjadi pada usia anak anak. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman parasit. Parasit parasit ini bisa hidup di dalam tubuh manusia dan masuk ke dalam tubuh lewat makanan atau tangan kotor yang terkontaminasi telor cacing.
Beberapa jenis infestasi cacing yang biasa terjadi di daerah tropis seperti Indonesia adalah:
Cacing Gelang/Roundworm (Nematodes)
Infestasi cacing gelang dalam istilah kedokterannya disebut juga Askariasis, yang diambil dari nama cacing tersebut yaitu Ascaris lumbrocoides. Cacing gelang mempunyai bentuk bulat panjang dan terlihat seperti cacing tanah. Panjang cacing ini bervariasi dari beberapa millimeter sampai 2 meter.
Penyebaran cacing gelang adalah melalui makanan yang terkontaminasi oleh telor cacing. Cacing ini kemudian hidup dan berkembang biak di dalam usus kecil. Dalam perkembangannya larva dari cacing gelang bisa masuk ke pembuluh darah dan menuju ke paru paru menimbulkan peradangan pada paru paru atau pneumonia.
Penderita cacing gelang biasanya tidak memperlihatkan gejala gejala spesifik, akan tetapi kalau pertumbuhan cacing sangat banyak bisa menyebabkan anak tersebut mengalami gangguan nutrisi.
Beberapa penderita bisa juga memperlihatkan gejala gejala seperti demam, cepat capek, kulit bengkak dan merah, sakit perut, mual dan muntah. Apabila ada larva yang menginfestasi paru paru penderita akan memperlihatkan gejala gangguan pernafasan seperti batuk dan sesak nafas.
Cacing Kremi/Threadworm (Nematodes)
Cacing Kremi dalam istilah kedokterannya juga disebut Enterobius vermikularis. Cacing ini berwarna putih dan berukuran kecil berukuran sebesar beras. Cacing ini menular lewat tangan yang terkontaminasi telor cacing, kemudian hidup di dalam usus dan berkembang biak dekat dengan anus/lubang pantat.
Infestasi cacing kremi menimbulkan rasa amat gatal dan sangat mengganggu di daerah pantat penderita. Sebagai akibatnya penderita menjadi susah tidur dan terus menggaruk daerah pantatnya sehingga menyebabkan luka lecet di daerah tersebut. Apabila luka ini tidak di rawat bisa terjadi infeksi dan mengeluarkan nanah.
Karena penderita biasanya menggaruk daerah pantat tersebut, cacing ini sangat mudah sekali menyebar ke anak atau individu dewasa lain apabila terkontaminasi. Penularan tersebut mudah terjadi lewat kontak dekat diantara anggota keluarga atau selama jam jam sekolah.
Cacing Tambang/Hookworm (Nematodes)
Infestasi cacing tambang dalam istilah kedokterannya disebut juga Ankylostomiasis. Cacing jenis ini masuk ke dalam tubuh lewat makanan atau tangan yang terkontaminasi oleh telor cacing dan bisa juga masuk secara langsung lewat kulit. Cacing tambang dewasa memiliki panjang 1 cm dan setebal pin. Setelah mengkontaminasi tubuh manusia, cacing tambang tumbuh dan berkembang di dalam saluran pencernaan penderita.
Cacing ini mendapat makanannya dengan mengisap darah host. Kalau jumlah cacing tambang banyak dalam tubuh penderita, penderita bisa kehilangan banyak darah dan menjadi anemia.
Tanda tanda kalau jumlah cacing menjadi terlalu banyak di dalam tubuh seorang penderita antara lain:
wajah penderita terlihat pucat dan badan terasa lemas dan tidak ada tenaga
demam
diare atau susah buang air
tumbuh kembang anak terganggu
kemampuan berkonsentrasi menurun
Cacing Pita/Tapeworm (Cestode)
Cacing pita biasanya terdapat pada daging yang belum dimasak dengan baik. Sumber makanan atau minuman yang bisa terkontaminasi cacing pita antara lain:
Infestasi cacing pita pada daging sapi yang disebabkan oleh Tanea saginata
pada daging babi disebabkan oleh Tanea solium
ikan
air yang terkontaminasi telor cacing ini.
Cacing pita berbentuk seperti pita dan biasanya mencapai panjang 5 meter walaupun bisa juga mencapai 25 meter. Cacing ini bisa hidup sampai 25 tahum di dalam lambung dan usus hostnya.
Gejala yang sering dikeluhkan penderita antara lain:
diare dan kotoran berlendir
nyeri lambung
berat badan menurun
perasaan lemas
Cacing pita bisa juga berlanjut hidup di dalam paru paru, hati, mata dan otak menyebabkan peradangan di daerah tersebut. Peradangan ini akan menimbulkan gejala-gejala seperti terganggunya penglihatan dan berbagai keluhan gangguan fungsi kerja saraf.
Pengobatan
Pemilihan obat infestasi cacing tergantung dari jenis penyebab cacing. Berbagai obat anti parasit atau antibiotik tersedia di pasaran. Apabila ada anak atau anggota keluarga lain menderita cacingan, atau memperlihatkan gejala-gejala cacingan, penderita perlu di rujuk ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat sehingga mata rantai penularan bisa diputuskan dan saran tentang usaha pencegahan bisa dimulai.
Pencegahan
Kunci dari pencegahan cacingan ini adalah higiene baik itu higiene perseorangan maupun higiene lingkungan.Beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegah terjangkitnya cacing antara lain:
Mencuci tangan dengan baik sebelum makan atau sebelum mengolah makanan mengurang resiko tangan tercemar telor cacing tersebut.
Jangan membiarkan kuku anak panjang karena bisa menyembunyikan telor cacing di bawah kuku apabila kuku tersebut kotor.
Kebersihan lingkungan membantu mencegah penularan.
Buang air di toilet dan ingat untuk menyiramnya setelah buang air.
Jangan buang air di tempat terbuka seperti di halaman atau kebun.