Kasus epidemi Infeksi virus Ebola yang meningkat tajam pada tahun 2014 meresahkan masyarakat di berbagai negara. Hal ini disebabkan karena penyebaran silang yang bisa melewati perbatasan antar negara di dunia. Ditambah lagi, pengobatan untuk penyembuhan dan vaksinasi untuk pencegahan masih belum ditemukan.
Walaupun penanganan suportif bisa mengontrol tingkat keparahan penderita infeksi, upaya untuk menghentikan proses penyebaran lebih meluas perlu uluran tangan berbagai pihak.
Infeksi virus Ebola adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh jenis virus dari keluarga Filoviridae bernama Ebolavirus.
Infeksi virus Ebola terjadi di daerah tropis. Pada awalnya penyebaran terjadi dari hewan liar yang terinfeksi seperti kelelawar dan monyet ke manusia. Tetapi pada saat ini, infeksi virus ini sudah banyak terjadi di antara manusia, dari satu penderita ke penderita lainnya, baik di daerah pedesaan ataupun perkotaan.
Media penyebaran infeksi ini adalah melalui kontaminasi darah dan cairan badan lainnya spt air seni, air liur, keringat, tinja, isi muntahan, air susu ibu dan cairan sperma.
Pegawai yang merawat penderita infeksi virus Ebola atau pegawai kesehatan lain yang bekerja di institusi dimana banyak penderita infeksi virus Ebola dirawat memiliki resiko tinggi terkena infeksi virus Ebola.
Infeksi ini juga mudah disebarkan lewat hubungan seksual, terutama apabila sering berganti pasangan seksual dan juga apabila melakukan hubungan badan tanpa kondom.
Gejala infeksi virus Ebola dimulai dengan gejala gejala mirip seperti infeksi flu biasa.
Gejala gejala tersebut antara lain:
Sakit kepala, sakit tenggorokan, perasaan lemas, nyeri otot otot badan, diare, badan panas dan perdarahan atau lebam pada badan.
Gejala ini kemudian menjadi lebih parah yang mengakibatkan gangguan organ vital seperti gangguan fungsi hati dan ginjal.
Infeksi virus Ebola bisa dipastikan dengan melakukan pemeriksaan darah. Darah penderita diambil dan diperiksa di laboratorium.
Pengobatan untuk menyembuhkan infeksi virus Ebola belum diketahui. Penderita biasanya ditangani secara suportif dengan memberikan infus cairan untuk rehidrasi dan mengobati gejala gejala yang timbul.
Yang paling penting dilakukan untuk mencegah badan terkena infeksi virus Ebola adalah dengan menghindari faktor resiko penyebaran infeksi virus ini.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
Menghindari kontak dengan darah atau cairan badan lain dari penderita infeksi virus Ebola. Hal yang bisa dilakukan misalnya: menghindari kontak dengan binatang liar beresiko tinggi, menghindari hubungan seksual yang beresiko tinggi, mencuci tangan secara rutin, menggunakan sarung tangan dan peralatan proteksi lain bagi pekerja kesehatan yang merawat penderita infeksi virus Ebola.
Memperhatikan higiene perorangan, kebersihan lingkungan dan memiliki standar prosedur untuk menghambat penyebaran. Biasanya dilakukan oleh masyarakat bekerja sama dengan instansi kesehatan di lingkup daerah maupun nasional.