Gangguan ereksi lebih dikenal dengan nama impoten, kelainan ini sebenarnya kelainan dimana suami gagal untuk mempertahankan ereksi. Pada dasarnya gangguan ereksi bukan penyakit, tetapi merupakan gejala dari beberapa kelainan baik kelainan fisik maupun psikis.
Apabila seorang suami mengalami kegagalan ereksi sekali sekali, hal tersebut masih dianggap normal. Apabila gejala ini berlangsung secara berkelanjutan, penderita disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab gangguan tersebut.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan gangguan ereksi antara lain:
Penyakit penyakit fisik: penyakit kencing manis, hiperkolesterol, hipertensi, kegemukan, gangguan jantung
Merokok
Faktor psikis: stress, depresi, berubahnya perasaan terhadap pasangan hidup
Kombinasi fisik dan psikis
Obat obatan tertentu
Penyebab yang belum diketahui penjelasannya
Penanganan paling utama adalah dengan menangani faktor yang diketahui menyebabkan gangguan ini.
Berhati hati lah menggunakan obat obat bebas yang dijual di pasaran, sebaiknya pemilihan obat didiskusikan dengan dokter untuk mencegah efek samping obat yang fatal.
Menghentikan konsumsi obat yang diketahui bisa menyebabkan gangguan ereksi. Apabila obat tersebut diresepkan oleh dokter dan vital untuk menangani masalah kesehatan yang lain, sebaiknya diskusikan masalah penggantian tersebut dengan dokter.
Konseling: karena banyak masalah gangguan ereksi disebabkan oleh terganggunya keseimbangan emosi, maka cara pertama yang perlu diselidiki dan ditangani adalah hal ini. Konseling merupakan salah satu cara yang paling tepat dan berguna.
Beberapa tablet atau kapsul dapat juga di beli dengan pertimbangan kesehatan.
Pilihan yang lain adalah dengan obat yang bisa diberikan langsung oleh dokter.
Pengobatan hormon juga bisa memulihkan gangguan ereksi apabila penyebabnya adalah ketidakseimbangan produksi hormon hormon yang bersangkutan tersebut.
Kalau penyebab tidak diketahui, obat obatan dan cara lain yang dianjurkan bisa dilakukan. Apapun pengobatan yang dipilih, biasanya pemilihan dilakukan dengan memilih cara yang tidak terlalu invasif (tanpa operasi) terlebih dahulu.