Infeksi saluran kencing adalah peradangan pada sistem saluran kencing yang disebabkan oleh kuman terutama jenis bakteri. Infeksi ini biasanya mudah terjadi pada wanita, anak-anak dan orang tua berusia di atas 60 tahun.
Struktur sistem saluran kencing diciptakan sedemikian rupa sehingga resiko kejadian infeksi pada organ utama sistem saluran kencing yaitu organ ginjal bisa ditekan serendah mungkin. Posisi dan bentuk sistem saluran kencing diatur sedemikian rupa sehingga air seni tidak mengalir kembali dari kandung kencing ke ginjal. Sebagian besar infeksi saluran kencing terisolasi pada sistem saluran kencing bagian bawah dari daerah kandung kencing.
Infeksi saluran kencing bisa dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan lokasi terjadinya infeksi:
Uretritis adalah infeksi yang terjadi pada saluran keluar air seni (uretra)
Sistitis adalah infeksi yang terjadi pada kandung kencing
Pyelonepritis adalah infeksi pada organ ginjal.
Beberapa infeksi saluran kencing bisa meliputi:
keinginan kencing yang lebih sering dan biasanya mendadak dan tidak bisa ditahan
rasa panas dan perih saat kencing
rasa masih ada sisa air seni setelah kencing
nyeri pada daerah pinggang
nyeri pada perut bagian bawah
air seni berdarah
demam dan perasaan kedinginan
nyeri di daerah punggung bawah
Ada beberapa kuman yang sering ditemukan pada penderita infeksi saluran kencing:
Escherichia coli (E.coli)
E.coli paling sering ditemukan sebagai kuman penyebab infeksi saluran kencing. Kuman ini adalah flora yang biasanya menginfeksi daerah saluran pencernaan dan disebarkan ke saluran kencing bagian bawah (uretra) lewat anus.
Mycoplasma dan Chlamydia
Kuman mycoplasma dan chlamydia sering ditemukan menginfeksi uretra dan biasanya disebarkan melalui hubungan seksual. Apabila kuman ini dideteksi pada seorang penderita, maka pasangan juga perlu diobati untuk menghentikan perputaran infeksi berlanjut.
Kuman lain yang juga bisa menimbulkan infeksi saluran kencing adalah virus herpes dan gonorrhoea yang juga disebarkan lewat kontak seksual.
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko infeksi saluran kencing antara lain:
Jenis kelamin
Wanita lebih rentan untuk menderita infeksi saluran kencing karena panjang uretra yang lebih pendek daripada pria.
Usia
Anak-anak terutama bayi yang lahir dengan kelainan pada saluran kencing dan orang tua berusia diatas 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi.
Penyakit penyakit tertentu
Beberapa kondisi kesehatan tertentu seperti kondisi kencing manis, kelainan pada kelenjar prostat dan kondisi kesehatan yang memerlukan pemakaian selang kencing, memiliki resiko yang lebih tinggi terkena infeksi saluran kencing.
Dokter biasanya memastikan kondisi infeksi saluran kencing berdasarkan keluhan penderita, tanda tanda yang diperlihatkan pada saat pemeriksaan fisik dan setelah mengecek air seni dengan dipstik.
Untuk mengetahui jenis kuman lebih lanjut, dokter akan mengirim sample air seni penderita ke laboratorium untuk diperiksa dibawah mikroskop.
Penanganan infeksi saluran kencing sangat penting dilakukan sedini mungkin untuk mencegah infeksi menjalar ke saluran kencing bagian atas. Apabila infeksi sudah menjalar mencapai ke ginjal bisa menimbulkan berbagai komplikasi yang serius seperti kerusakan ginjal yang permanen, resiko infeksi berulang ulang dan pada wanita hamil resiko bayi yang dikandung menjadi terganggu pertumbuhannya, menimbulkan masalah berat badan janin yang lebih rendah daripada normalnya serta meningkatkan resiko bayi lahir prematur.
Pengobatan infeksi saluran kencing adalah dengan pemberian antibiotik. Dokter biasanya meresepkan obat antibiotik dan penderita harus meminum antibiotik sesuai dengan anjuran dokter untuk membunuh kuman penyebab infeksi dan juga mencegah timbulnya resistensi kuman terhadap antibiotik tersebut.
Penderita perlu menginformasikan kepada dokter apabila memiliki alergi terhadap antibiotik tertentu dan untuk wanita perlu menginformasikan kepada dokter apabila sedang hamil.
Usaha pencegahan terjangkit infeksi saluran kencing sebagian besar bisa dilakukan dengan memodifikasi kebiasaaan dan cara hidup sehari-hari. Beberapa usaha yang bisa dilakukan antara lain:
membiasakan diri minum air yang banyak untuk membersihkan saluran kencing. Rekomendasi rehidrasi adalah dengan minum setidaknya 1.5-2 liter air per hari
meningkatkan higiene perorangan
menghindari menahan kencing terlalu lama
membiasakan untuk membersihkan daerah kelamin dan pantat dengan air bersih setelah buang air besar. Apabila menggunakan toilet tissue, usapkan dengan arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.
membiasakan untuk kencing setelah selesai senggama karena bisa membantu mencegah infeksi ke sistem saluran kencing.