ISPA adalah dari singkatan Infeksi Saluran Pernafasan Atas.
Sebelum kita lanjut membicarakan apakah ISPA ini sebenarnya, berikut akan dijelaskan bagian mana dari saluran pernafasan kita sebut saluran pernafasan atas.
Sistem saluran pernafasan atas dimulai dari rongga hidung, berlanjut ke faring dan laring.
Ilustrasi: Anatomi saluran pernafasan dari rongga hidung-faring-laring
Proses peradangan di daerah ini dikenal dengan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Berdasarkan lokasi peradangannya, ISPA terdiri dari:
Rhinitis adalah peradangan yang terjadi disekitar rongga hidung.
Sinusitis adalah peradangan pada sinus.
Faringitis adalah peradangan yang terjadi di sekitar faring.
Laringitis adalah peradangan di sekitar laring.
ISPA bisa disebabkan oleh beberapa faktor dan disebarkan dari satu orang ke orang lainnya melalui udara pada saat penderita bersin atau batuk. Atau penularan juga bisa terjadi bila ada kontak lewat makanan yang terkontaminasi tangan penderita. ISPA bisa disebabkan oleh beberapa penyebab:
Reaksi alergi
Alergi adalah reaksi kekebalan badan seseorang yang berlebihan terhadap zat zat tertentu yang biasanya tidak menimbulkan masalah. Beberapa zat tersebut misalnya debu debu tertentu, serbuk sari, zat kimia tertentu, jenis makanan tertentu, binatang peliharaan dan sejenisnya.
Virus
Virus adalah penyebab ISPA yang paling sering. Beberapa virus dikenal sangat sering menimbulkan ISPA ini antara lain: rhinovirus, adenovirus, RSV (Respiratory Syncitial Virus)
Bakteri
Bakteri mikroorganisme yang tidak kadap mata yang bisa menginfeksi saluran pernafasan atas seseorang. Yang paling sering menyebabkan adalah infeksi oleh streptococcus, staphylococcus.
Jamur
Beberapa jamur juga bisa menginfeksi daerah ini, walaupun kejadiannya lebih jarang. Contoh jamur penyebab ISPA ini misalnya aspergillus.
Gejala gejala ISPA biasanya muncul lebih kurang 3 hari setelah seseorang terkena infeksi dan mereda secara komplit sekitar 7-12 hari.
Gejala gejala ISPA bervariasi tergantung dari penyebabnya.
ISPA yang disebabkan oleh alergi dan virus biasanya menimbulkan gejala rhinitis dengan gejala pada hidung seperti hidung berair, hidung mampet, bersin, lelah, demam dan kemudian diikuti dengan sakit tenggorokan dan suara menjadi serak.
ISPA yang disebabkan oleh bakteri biasanya menimbulkan faringitis dengan gejala sakit tenggorokan tanpa gejala pilek dan bersin.
ISPA yang disebabkan oleh jamur biasanya menimbulkan sinusitis
Gejala gejala umum seperti sakit kepala, demam, mual, muntah, perasaan lemas dan capek dan nyeri seluruh badan bisa merupakan gejala gejala umum dari ISPA.
Diagnosis ISPA dilakukan oleh dokter dan ditentukan berdasarkan beberapa pemeriksaan:
Mendengarkan keluhan yang dirasakan oleh penderita dan memeriksa badan terutama daerah hidung dan tenggorokan.
Pemeriksaan swab hidung atau tenggorokan.
Pemeriksaan dahak juga bisa dilakukan.
Pemeriksaan rontgent biasanya dilakukan apabila ada kecurigaan infeksi didaerah sinus atau bila dicurigai ISPA tersebut tidak sembuh dan berlanjut menginfeksi paru paru.
Penanganan ISPA ditentukan berdasarkan penyebab dari ISPA tersebut.
ISPA disebabkan oleh alergi
Cara yang paling tepat adalah dengan menghindari zat zat yang menimbulkan alergi tersebut. Tablet anti alergi biasanya diresepkan oleh dokter untuk menghentikan reaksi alergi tersebut.
ISPA disebabkan oleh virus
Biasanya ISPA yang disebabkan oleh virus ini tidak memerlukan pengobatan. Yang diperlukan hanya istirahat, minum yang banyak dan makan makanan yang sehat. Dengan istirahat yang secukupnya, biasanya gejala mulai berkurang setelah 2-3 hari berlalu.
ISPA disebabkan oleh bakteri dan jamur
ISPA jenis ini memerlukan antibiotik dan/atau anti jamur untuk membunuh kuman penyebab tersebut. Penggunaan obat obat tersebut harus mengikuti petunjuk dokter untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mengurangi resiko munculnya efek yang tidak diinginkan.
ISPA apabila tidak tersembuhkan lebih dari 2 minggu bisa berlanjut menimbulkan infeksi ke paru paru menyebabkan pneumonia (peradangan paru paru).
Komplikasi lain yang mungkin terjadi diantaranya:
Infeksi pada telinga bagian tengah (otitis media)
Infeksi saluran pernafasan bagian bawah
Timbulnya kantung bernanah di sekitar amandel
Epiglotitis (peradangan pada bagian atas trachea)
Peradangan selaput otak (meningitis)
Peradangan otak (encephalitis)
Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan meningkatkan higiene perorangan seperti lebih sering mencuci tangan sebelum makan, sebelum memasak, setelah buang air, setelah batuk atau bersin dengan menutup hidung atau mulut dengan tangan.