Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker yang paling sering di temukan terutama dengan sudah tersedianya fasilitas tes skrining untuk mengindentifikasi kondisi kanker payudara sejak dini. Fasilitas skrining kanker payudara sudah berjalan di negara-negara maju, sedangkan di negara-negara berkembang kondisi kanker payudara lebih sering ditemukan pada stadium lanjut karena program skrining masih belum konsisten dilakukan. Oleh karena itu, program tes skrining kanker payudara untuk menemukan kanker payudara pada stadium lebih dini perlu lebih digencarkan dan dilaksanakan dengan konsisten untuk meningkatkan kualitas hasil pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Struktur payudara
Sebelum membicarakan tentang kanker payudara, akan dijelaskan secara singkat tentang struktur payudara.
Normal payudara pada seorang wanita terbentuk dari kelenjar susu yang biasanya memproduksi air susu, misalnya pada saat ibu menyusui. Kelenjar susu dihubungkan ke permukaan kulit di bagian puting susu oleh duktus atau saluran susu. Kelenjar dan saluran susu di pegang oleh jaringan pengikat yang disusun dari sel-sel lemak dan sel sel pendukung berserat lainnya (Gambar).
Struktur tambahan lain yang membentuk payudara adalah pembuluh darah, pembuluh saraf dan pembuluh getah bening.
Yang menentukan ukuran payudara adalah jumlah duktus dan jaringan penyangganya. Payudara pria mempunyai struktur yang sama tetapi sel-sel lemak lebih mendominasi payudara pria, hanya sedikit duktus dan jaringan pengikat, oleh karena itu ukuran payudara pria lebih kecil dari wanita.
Kanker adalah sejenis pertumbuhan sel-sel abnormal yang bersifat ganas dan sulit dikontrol di dalam tubuh. Kanker payudara dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama Karsinoma mammae. Sel-sel kanker payudara berasal dari sel-sel payudara yang tumbuh tidak normal, cepat dan tidak bisa dikontrol. Sel-sel kanker tersebut juga bisa menyebar ke bagian organ tubuh yang jauh dari asalnya.
Kanker payudara biasanya tumbuh dari bagian duktus yang kemudian dikenal dengan duktus karsinoma atau dari kelenjar susu yang dikenal dengan lobular karsinoma. Apabila sel kanker sudah menyebar jauh dari payudara disebut sebagai kanker dengan metastase.
Pada wanita, kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling sering ditemukan dan merupakan penyebab kematian nomor dua setelah kanker paru paru. Pria juga bisa terkena kanker payudara walaupun persentasenya kecil, hanya 1% dari seluruh kejadian kanker payudara.
Tumbuh kembang sel-sel kanker pada kanker payudara bisa dikontrol dengan lebih cepat apabila kondisi kanker ditemukan pada stadium lebih dini. Kalau ditemukan dan ditangani dini dan sel-sel kanker belum menyebar keluar dari payudara, 9 dari 10 wanita yang menderita kanker payudara akan bertahan setidaknya pada 5 tahun pertama setelah penanganan. Walaupun demikian pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini kekambuhan masih perlu terus dilakukan untuk bisa mengidentifikasi apabila karena kondisi tertentu, sel-sel kanker kembali muncul.
Kanker payudara dengan metastase, di mana sel-sel kanker sudah menyebar di luar payudara lebih sulit untuk dikontrol total, walaupun demikian dengan pilihan pengobatan yang tersedia sekarang, kontrol untuk menurunkan kecepatan tumbuh kembang sel-sel kanker bisa dicapai untuk memberikan kesempatan bagi penderita untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik selama beberapa tahun.
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui dengan jelas. Diperkirakan tumbuhnya sel kanker payudara dihubungkan dengan adanya interaksi berbagai berbagai faktor baik yang bisa atau tidak bisa diubah.
Penyebab tumbuhnya kanker payudara dihubungkan dengan adanya kombinasi interaksi beberapa faktor seperti:
Usia
Resiko kanker payudara meningkat pada usia di atas 50 tahun, dan resiko terus meningkat dengan bertambahnya usia. Kanker payudara yang ditemukan pada usia yang lebih muda dari 50 tahun biasanya memiliki jenis kanker payudara yang lebih sulit untuk dikontrol.
Jenis kelamin
Kanker payudara lebih sering ditemukan pada wanita.
Sejarah penyakit dan kondisi kesehatan tertentu lainnya
Sejarah penyakit dan kondisi kesehatan tertentu meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
i. Sejarah menderita kanker payudara
Pernah di diagnosa menderita kanker payudara meningkatkan kecendrungan tumbuhnya kanker payudara pada payudara sebelahnya.
Jenis histologi dari sel-sel kanker menentukan dampak jangka panjang perkembangan kanker payudara. Jenis kanker payudara yang dikenal dengan nama Lobular Carcinoma In Situ (LCIS) memiliki resiko yang lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara.
ii. Sejarah menderita tumor jinak payudara
iii. Sejarah menderita kanker kandungan, kanker kandung telur, dan kanker usus besar
iv. Kegemukan
Kegemukan disebutkan meningkatkan resiko kanker payudara karena sel sel lemak bisa mempengaruhi metabolisme dari estrogen.
Genetik dan keturunan
Genetik
Dua jenis gen yang diperkirakan berhubungan penting di dalam meningkatkan kecendrungan munculnya sel-sel kanker payudara adalah BRCA 1 dan BRCA 2. BRCA adalah kepanjangan dari BReast CAncer gene. Selain dihubungkan dengan pertumbuhan sel-sel kanker payudara, gen tersebut juga dihubungkan dengan kejadian kanker ovarium, kanker pankreas, melanoma dan kanker payudara pada pria.
Keturunan
Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anak perempuannya (first degree relative adalah keluarga dari satu garis keturunan) pernah didiagnosis dengan kanker payudara, memiliki kecendrungan 2-3 kali lebih besar untuk menderita kanker yang sama. Resiko menjadi lebih besar apabila lebih dari 2 keluarga dari satu garis keturunan menderita kanker payudara.
Sejarah Reproduksi
Wanita selama hidupnya terpapar oleh hormon estrogen dalam kadar yang berbeda-beda. Panjangnya seseorang terpapar oleh hormon estrogen mempengaruhi kecendrungan terjadinya kanker payudara. Semakin lama seseorang terekspos oleh estrogen semakin rentan mereka terkena kanker payudara.
Estrogen membantu proses pembelahan sel tubuh, semakin banyak sel terbelah semakin besar kemungkinan sel tersebut menjadi abnormal dan potensial menjadi kanker apabila ada interaksi dari beberapa faktor resiko. Hal ini juga yang mendukung teori bahwa jenis kelamin wanita sebagai faktor resiko terkena kanker payudara.
Beberapa kejadian dan situasi reproduksi yang meningkatkan resiko kanker payudara adalah:
Mulainya menstruasi lebih awal dari usia 12 tahun
Melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun
Berhenti menstruasi setelah usia 55 tahun
Tidak menyusui
Pemakaian obat hormonal
Pemakaian jangka panjang obat hormonal yang mengandung estrogen baik tersendiri atau dengan kombinasi, meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara. Waktu pemakaian jangka panjang yang dimaksud adalah pemakaian obat hormonal yang mengandung estrogen lebih dari 10 tahun. Sedangkan pemakaian obat hormonal jangka pendek diketahui tidak meningkatkan terjadinya kanker payudara. Pemakaian jangka pendek yang dimaksud adalah pemakaian dibawah waktu 4 tahun.
Kebiasaan & Lingkungan
Diet
Hubungan antara kanker payudara dan diet masih diperdebatkan. Kadar sel-sel lemak yang tinggi mempengaruhi metabolisme dari estrogen dan meningkatkan resiko kanker payudara. Diet rendah kandungan lemak bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengontrol sel-sel kanker. Selain itu konsumsi lebih banyak buah, sayuran dan makanan berserat lainnya menurunkan resiko terjadinya kanker payudara.
Beberapa jenis makanan diketahui meningkatkan terjadinya kanker payudara misalnya daging berwarna merah, bahan makanan yang sudah diproses dan makanan berlemak.
Sumber makanan alami yang mengandung kacang kedelai tidak meningkatkan resiko kanker payudara tetapi tablet ekstrak suplemen kedelai bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara karena kadar isoflavon-nya yang tinggi.
Kebiasaan merokok
Kebiasaan minum minuman beralkohol secara berlebihan
Kebiasaan hidup yang tidak aktif
Radiasi dosis tinggi
Radiasi dosis tinggi yang dipakai untuk mengobati penyakit tertentu, diketahui bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara apabila pengobatan dilakukan sampai 15-20 tahun. Diketahui pemeriksaan mammogram tidak meningkatkan resiko kejadian kanker payudara.
Pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan di rumah untuk membantu mendeteksi dini adanya perubahan yang mencurigakan pada payudara. Apabila pasien menemukan adanya perubahan bentuk payudara atau adanya bentuk seperti benjolan pada pemeriksaan sendiri ataupun adanya keluhan lain pada payudara, pasien perlu memeriksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan awal sebagai tahap pemeriksaan payudara.
Mengenali riwayat keluhan dengan menanyakan sejarah munculnya keluhan dan faktor yang berhubungan.
Pemeriksaan jasmani pasien
Pemeriksaan payudara dan juga meliputi daerah ketiak dilakukan oleh dokter sesuai dengan keluhan yang dirasakan.
Mamogram
Mamogram adalah pemeriksaan rontgen untuk payudara, bisa mendeteksi dini kanker payudara. Skrining mamogram bisa dipakai untuk membantu identifikasi kanker payudara dini. Skrining mamografi dianjurkan untuk dilakukan apabila sudah menginjak usia 50 tahun ke atas.
Ultrasonografi
Tes ultrasonografi digunakan untuk memeriksa ukuran, konsistensi benjolan pada payudara. Selain itu bisa juga digunakan sebagai guide pada saat biopsi.
Kalau pemeriksaan awal memperlihatkan hasil yang mencurigakan, test lanjutan dilakukan untuk memastikan temuan yang mencurigakan tersebut. Beberapa jenis tes yang biasanya dilakukan adalah:
Fine needle aspiration atau FNA
FNA dilakukan dengan menggunakan jarum kecil yang ditusukkan ke bagian yang dicurigai untuk mengaspirasi beberapa sel.
Core biopsi
Test core biopsi dilakukan serupa dengan FNA, tetapi jarum yang dipakai berukuran lebih besar
Biopsi buka
Biopsi buka merupakan tipe tes semacam operasi yang dilakukan dengan mengangkat semua bagian yang dicurigai untuk sel-nya diperiksa
Tes Hormon
Kadar hormon reseptor diperiksa untuk mengetahui respon apabila pengobatan hormon dilakukan
Tes Duktogram atau discharge
Duktogram dilakukan apabila penderita mengeluhkan cairan selain air susu keluar dari puting susu secara spontan.
Tes lain
Beberapa tes lain yang juga bisa dilakukan adalah tes darah, bone scan dan rontgen dada
Pemilihan jenis tes biasanya disesuaikan dengan alat yang tersedia di rumah sakit atau ruang diagnosis dimana pemeriksaan berlangsung dan tidak semua jenis tes perlu dilakukan sekalian. Dokter yang memeriksa akan menentukan tes apa saja yang cocok dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
Pemeriksaan payudara sendiri secara rutin membantu mengidentifikasi perubahan struktur payudara yang mengarah ke kanker payudara.
Beberapa perubahan yang mencurigakan diantaranya adalah:
Ada bagian penebalan dari payudara
Ada perasaan seperti gundukan
Ada cairan keluar dari puting
Puting mengkerut dan masuk (kecuali bila memang bentuk asli masuk)
Kulit payudara mengkerut seperti kulit jeruk
Perubahan bentuk payudara atau puting susu
Rasa nyeri pada payudara
Perubahan lain yang biasanya tidak ada pada daerah payudara
Perubahan pada penampakan payudara yang ditemukan saat pemeriksaan payudara sendiri di rumah tidak selalu berarti pasien menderita kanker payudara, pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk bisa mengetahui apakah perubahan kondisi payudara tersebut.
Pilihan pengobatan kondisi kanker payudara tergantung dari beberapa faktor. Pada umumnya ada 3 jenis pengobatan: Radioteraphy, chemotherapy dan pengobatan hormon. Pilihan pengobatan yang lain diantaranya: Immunotherapy dan komplementari atau alternatif therapy.
Semua pengobatan bisa menyebabkan efek samping, baik yang bersifat sementara ataupun permanen. Dokter akan mendiskusikan pilihan pengobatan yang cocok yang disesuaikan dengan kondisi penderita sebelum pengobatan dimulai.
Kanker payudara dengan metastase merupakan kanker payudara stadium lanjut di mana sel-sel kanker ditemukan sudah menyebar keluar dari payudara. Kondisi kanker payudara stadium lanjut tersebut lebih susah untuk dikontrol dan pengobatan dilakukan biasanya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita, misalnya untuk mengontrol rasa nyeri, mual, muntah dan sejenisnya