Kegagalan tumbuh kembang anak merupakan kondisi kesehatan dimana kenaikan berat badan anak berada di bawah rata-rata untuk usia yang sama. Berat badan merupakan indikator yang paling penting untuk memonitor tumbuh kembang anak berusia 0-5 tahun. Indikator tumbuh kembang anak yang lain seperti tinggi badan dan lingkar kepala biasanya masih berada dalam batas normal. Tabel standar tumbuh kembang anak berdasarkan berat badan dan jenis kelamin yang dipublikasikan oleh WHO (Gambar 1 dan 2).
Penyebab kegagalan tumbuh kembang anak bisa berasal dari masalah yang ringan sampai ke masalah yang sangat serius yang memerlukan penanganan cepat. Walaupun demikian penyebab terbanyak kondisi kegagalan tumbuh kembang anak biasanya merupakan masalah-masalah yang mudah untuk ditangani apabila diketahui sejak fase dini seperti konsumsi diet yang tidak mencukupi dan kurang memenuhi kebutuhan anak untuk bertumbuh dan berkembang.
Beberapa penyebab kegagalan tumbuh kembang antara lain:
konsumsi makanan yang tidak mencukupi karena kebiasaan pola makan yang tidak bagus
kandungan gizi sumber makanan kurang mencukupi untuk membantu tumbuh kembang anak
rendahnya pengetahuan individu yang merawat tentang nutrisi sehat untuk anak
masalah psikologi pada individu yang merawat anak, seperti kondisi depresi, obsesi, perasaan cemas, terlalu hati hati, kurang perhatian atau anak diterlantarkan
gangguan fungsi organ tubuh anak seperti gangguan pada organ ginjal, otak, kelenjar, saluran pernafasan dan saluran pencernaan pada anak
gangguan fungsi hormon pada anak seperti fungsi kelenjar tiroid yang terganggu yang menyebabkan gangguan pada fungsi metabolisme
kelainan bawaan anak
anak terinfeksi oleh kuman penyakit tertentu
Pemeriksaan
Anak yang yang mengalami kelambatan tumbuh kembang biasanya diidentifikasi oleh staf medis puskesmas pada saat posyandu, kunjungan ke puskesmas ataupun pusat pelayanan kesehatan lainnya. Walaupun demikian, kekuatiran keluarga sering juga membantu identifikasi dini masalah tumbuh kembang anak.
Pemeriksaan untuk mengidentifikasi adanya gangguan tumbuh kembang anak, bisa dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
Mengumpulkan informasi dari buku rekam tumbuh kembang anak
Monitor tumbuh kembang anak biasanya di rekam pada buku tumbuh kembang anak yang biasanya diberikan kepada ibu pada saat anak lahir.
Pemeriksaan rutin berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala akan dicocokan dengan tabel tumbuh kembang anak dan model peningkatan berat badan anak yang tidak sesuai akan terlihat pada grafik di dalam buku catatan tumbuh kembang anak.
Mengumpulkan informasi tentang kebiasaan makan anak
Informasi tentang kebiasaan makan anak seperti frekuensi, jenis makanan dan monitor makan anak sehari-hari diperlukan sehubungan dengan kesehatan gizi anak.
Mengumpulkan informasi tentang sejarah kesehatan anak
Informasi sejarah kesehatan anak juga didapatkan baik melalui riwayat kunjungan ke pelayanan kesehatan ataupun dari informasi keluarga yang merawat.
Observasi kondisi sosial dan lingkungan
Kondisi sosial anak, seperti hubungan anak dengan keluarga yang mengasuh, tingkat pengetahuan keluarga yang mengasuh tentang tumbuh kembang anak.
Kondisi lingkungan di mana anak tinggal seperti kebersihan lingkungan sekitar dan personal higiene anak.
Pemeriksaan jasmani dan testing tambahan
Pemeriksaan jasmani dan testing tambahan biasanya dilakukan di pusat pelayanan kesehatan dan membantu untuk memastikan kondisi kegagalan tumbuh kembang anak.
Penanganan
Rujukan ke pusat kesehatan
Anak perlu dirujuk untuk pemeriksaan yang lebih lanjut. Rujukan bisa dilakukan ke dokter praktek atau ke pusat pelayanan primer lainnya seperti puskesmas. Penanganan kondisi kegagalan tumbuh kembang anak akan bisa dikontrol dengan cepat apabila diketahui pada tahap dini.
Pada kasus gangguan tumbuh kembang anak yang parah, anak perlu segera di rujuk ke rumah sakit tersier untuk penanganan oleh dokter spesialis. Penanganan di pusat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap bisa diperlukan dan tim medis dari beberapa disiplin diperlukan untuk bisa mengembalikan tumbuh kembang anak ke jalur seharusnya dengan lebih cepat. Selain dokter, ahli diet, pekerja sosial anak yang akan membantu keluarga dalam menangani anak akan diperlukan.
Pelayanan kesehatan lanjutan
Pelayanan kesehatan lanjutan perlu dilakukan secara teratur setelah kondisi anak sudah bisa di kontrol. Pelayanan kesehatan lanjutan merupakan usaha follow up, yang bisa dilakukan oleh staf medis pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas, baik lewat kunjungan rumah ataupun arahan kepada keluarga untuk mengunjungi jadwal posyandu sampai target tumbuh kembang anak kembali ke jalur yang seharusnya.
Pencegahan kegagalan tumbuh kembang anak bisa dilakukan dengan beberapa usaha, antara lain:
Pemeriksaan rutin anak akan bisa mengidentifikasi secara dini tumbuh kembang anak yang keluar dari jalur yang seharusnya. Jadwal posyandu yang dilakukan secara rutin merupakan salah satu program yang sangat membantu identifikasi dini masalah tumbuh kembang anak.
Menangani dini semua kemungkinan penyebab dan mengontrol faktor yang bisa meningkatkan resiko anak menderita kegagalan tumbuh kembang.