Kelainan refraksi adalah kelainan penglihatan di mana penderita memiliki masalah untuk memfokuskan penglihatan sehingga objek terlihat buram. Kelainan refraksi tidak bisa disembuhkan akan tetapi bisa dikoreksi dengan beberapa cara. Kelainan ini merupakan kelainan mata yang paling sering dikeluhkan di masyarakat
Kelainan refraksi pada mata terjadi karena sinar yang datang ke mata tidak difokuskan di bagian mata bernama retina. Retina merupakan bagian dari mata yang menangkap sinar yang yang datang dari luar melalui bagian depan mata dan menterjemahkan sinar-sinar yang datang tersebut menjadi objek luar yang dilihat. Tergantung kelainan refraksi yang melatarbelakangi, sinar bisa difokuskan di depan atau di belakang retina dan mempengaruhi ketajaman terjemahan objek yang akan dilihat.
Beberapa jenis kelainan yang paling sering ditemukan adalah:
Myopia
Penglihatan jelas pada saat melihat objek yang dekat tetapi buram pada saat melihat objek yang jauh
Bola mata penderita myopia terlalu panjang yang menyebabkan sinar yang datang ke mata di fokuskan di depan retina, mengakibatkan objek terlihat buram saat melihat jauh.
Banyak kasus myopia terjadi pada usia antara 7-14 tahun
contoh: murid melihat jelas pada saat membaca buku, tetapi saat akan membaca tulisan di papan tulis dari tempat duduk objek menjadi tidak jelas.
Hiperopia
Penglihatan buram pada saat melihat objek yang dekat
Sinar yang datang ke mata difokuskan di belakang retina
Hiperopia yang berat bisa menyebabkan lazy eye (salah satu mata lebih lemah) atau crossed eye ( mata tidak melihat ke arah yang sama pada satu waktu
Astigmatisma
Sinar yang datang ke mata difokuskan dibeberapa lokasi karena kurva lensa atau kornea yang tidak teratur
Penglihatan buram atau berubah pada saat melihat objek yang dekat dan/atau jauh
Kesulitan melihat saat malam hari
Penderita astigmatisma lahir dengan kondisi ini dan biasanya ditemukan di keluarga
Presbyopia
Terjadi pada usia paruh baya dan usia lebih lanjut (di sekitar usia ≥ 45 tahun), di mana penglihatan buram pada saat melihat dekat
Astigmatisma berhenti bertambah berat setelah penderita mendekati usia 65 tahun
Merupakan proses natural dengan bertambahnya usia penderita
Biasanya astigmatisma ditemukan dengan kelainan refraksi lainnya seperti myopia
Beberapa faktor yang merupakan faktor resiko yang mempercepat munculnya kelainan refraksi antara lain:
Jenis kelamin: anak gadis memiliki resiko lebih tinggi untuk memperlihatkan gejala kelainan refraksi dibandingkan dengan lawan jenisnya
Kebiasaan: kebiasaan membaca dalam waktu lama dengan penerangan yang minimal, kebiasaan menggunakan alat alat elektronik untuk membaca ataupun menonton dalam waktu yang panjang
Keluarga: orangtua atau keluarga dekat lain yang menggunakan kaca mata meningkatkan kecendrungan seseorang akan memiliki masalah yang serupa
Munculnya kelainan refraksi dihubungkan dengan bentuk dan fungsi bagian mata yang meningkatkan kecendrungan munculnya masalah pada fungsi penglihatan:
Tumbuh kembang panjang bola mata
Tumbuh kembang bola mata yang menjadi terlalu panjang atau terlalu pendek yang menyebabkan fokus sinar tidak jatuh di retina mata
Munculnya masalah pada bentuk kornea mata
Kelainan bentuk kornea di mana permukaan kornea menjadi lebih flat ataupun dalam, bisa juga mengakibatkan sinar yang datang ke mata tidak difokuskan di retina
Lensa mata menjadi berumur dengan bertambahnya usia
Lensa mata bisa berubah menjadi lebih menipis atau menebal yang menyebabkan fokus sinar jatuh di luar retina
Gejala yang paling umum dari kelainan refraksi adalah penderita mengeluh mata buram. Benda di sekitar menjadi tidak jelas terlihat. Kelainan lain yang bisa mengikuti antara lain:
Penglihatan berkabut
Melihat ganda
Perlu menyipitkan mata untuk melihat objek
Perlu meletakkan objek agak jauh untuk bisa melihat jelas
Saat melihat objek seperti ada bayangan ‘halo’ disekitar jarak pandang
Sakit kepala, terutama saat membaca
Nyeri pada daerah di sekitar mata
Apabila penglihatan menjadi lebih buram, penderita perlu memeriksakan diri ke dokter atau optometris. Pemeriksaan mata rutin mata direkomendasikan dilakukan setiap 1-2 tahun.
Beberapa cara mudah untuk membantu membaca misalnya:
Menggunakan pencahayaan yang cukup terang
Memakai font size yang lebih besar
Memegang objek yang akan di baca agak jauh
Kelainan refraksi bisa dikoreksi dengan:
Kacamata - jenis kacamata yang tersedia dipasaran antara lain:
Kaca mata baca
Resep kacamata singleton: memperbaiki penglihatan jarak dekat saja atau jarak jauh saja
Resep kacamata fokus ganda: untuk penglihatan jarak jauh dan jarak dekat pada satu kacamata
Kontak lensa
Operasi
Operasi pada penderita myopia dilakukan dengan mengubah bentuk kornea penderita sehingga sinar bisa difokuskan di retina. Saat ini operasi koreksi dengan teknologi laser dan implant sudah tersedia. Penderita memerlukan rujukan ke dokter spesialis mata untuk berkonsultasi mengenai pilihan ini.
Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi dengan cepat mengakibatkan keparahan gangguan penglihatan meningkat lebih cepat. Selanjutnya kelainan refraksi yang parah bisa mempengaruhi prestasi sekolah atau prestasi kerja. Apabila koreksi sangat telat bahkan bisa mengakibatkan kebutaan.
Menjaga kesehatan mata dengan menerapkan eye-higiene bisa membantu mengurangi kecepatan memburuknya kelainan refraksi:
Diet
Mengkonsumsi diet yang mempromosikan kesehatan mata
Diet yang meningkatkan kesehatan mata antara lain:
Jenis buah-buahan seperti buah jeruk, kacang-kacangan seperti kacang almon dan sayur tertentu misalnya sayuran berdaun hijau seperti bayam, dan wortel
mengkonsumsi makanan tinggi dengan kandungan omega-3 seperti lauk ikan salmon dan tuna
Telur
Kebiasaan
Kebiasaan olahraga bisa membantu mengurangi kecepatan bertambah parahnya kelainan refraksi
Melindungi mata saat berada diluar dari sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet (UV) yang bisa menyebabkan gangguan permanen fungsi penglihatan. Cara melindungi mata antara lain: menggunakan kacamata hitam yang memiliki kemampuan melindungi mata 100% dari sinar UV. Pada saat memilih kacamata koreksi, bisa juga dipilih jenis yang bisa melindungi dari sinar UV
Menghindari kebiasaan lain yang berpengaruh negatif pada kesehatan mata seperti menghindari merokok, menggunak gadget elektronik terlalu lama tanpa mengistirahatkan mata dan sejenisnya.
Berbekal ilmu
Mempelajari tentang kondisi kelainan refraksi yang diderita dengan mencari informasi dari sumber yang bisa dipercaya tentang cara yang bisa dilakukan untuk mendukung kesehatan fungsi penglihatan
Mengikuti rekomendasi jadwal rutin cek kesehatan mata dan mengetahui dini gejala-gejala yang menurunnya fungsi penglihatan