Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit malaria. Kata malaria aslinya berasal dari bahasa Italia "Mala Aria" yang berarti " udara buruk". Penyakit ini bisa menimbulkan panas tinggi, badan terasa dingin, gemetar, gejala gejala flu dan gejala kurang darah.
Penyakit malaria disebabkan oleh kuman parasit bernama plasmodium. Sampai saat ini ada 5 spesies plasmodium yang diidentifikasi bisa menginfeksi manusia. Spesies tersebut adalah:
Plasmodium falciparum
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale
Plasmodium knowlesi
Plasmodium falciparum dan vivax merupakan 2 spesies yang paling berbahaya di antara 5 spesies tersebut.
Gigitan nyamuk
Parasit plasmodium disebarkan melalui gigitan nyamuk anopheles yang menjadi host dari parasit plasmodium. Setelah menggigit, parasit di transfer ke penderita dan menyebar melalui darah ke organ hati, di mana mereka akan berkembang menjadi dewasa dan membentuk merosoit. Parasit ini kemudian akan masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi sel darah merah penderita.
Ibu hamil
Ibu hamil yang terjangkit penyakit malaria bisa menularkan infeksi ke janin di dalam kandungan menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin dan meningkatkan resiko bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat badan di bawah berat lahir normal.
Transfusi darah
Penyebaran penyakit malaria bisa juga terjadi lewat transfusi darah dari individu yang terinfeksi.
Gejala-gejala infeksi kuman malaria biasanya muncul dalam bervariasi dari 10-15 hari setelah infeksi. Pada beberapa kasus gejala bisa juga baru muncul 4 minggu setelah infeksi terjadi.
Gejala awal biasanya tidak spesifik dan mirip dengan gejala flu. Beberapa gejala awal yang bisa muncul adalah:
demam
meriang, dimana penderita merasa dingin dan gemetaran dan berkeringat dingin
sakit kepala
sakit pada otot otot badan
Kondisi penyakit malaria bisa menjadi lebih parah dan bahkan bisa berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan cepat terutama pada kelompok-kelompok individu tertentu. Gejala-gejala yang lebih parah dari penyakit malaria adalah:
perasaan lelah dan lemas
mual dan muntah
kesulitan bernafas
kencing berwarna gelap atau kencing berdarah
kulit menjadi kuning
tinja berdarah
gampang mengalami perdarahan
kejang
kehilangan kesadaran atau koma
Beberapa kelompok individu memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kondisi penyakit malaria yang lebih parah.
Usia
Anak-anak berusia < 5 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi menderita kondisi penyakit malaria dibandingkan dengan individu dewasa
Kehamilan
Ibu hamil apabila terinfeksi parasit malaria, bisa menularkan ke bayi dan beresiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah serta beresiko melahirkan prematur
Riwayat penyakit
Penderita penyakit kronis yang bisa menurunkan kekebalan tubuh seperti penderita infeksi virus HIV/AIDS memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami kondisi penyakit malaria yang lebih parah.
Turis
Turis mancanegara yang hidup di daerah non-endemik, apabila traveling ke daerah tropis beresiko mengalami gejala penyakit malaria yang lebih parah karena tidak memiliki kekebalan terhadap kuman penyebab malaria.
Beberapa jenis pemeriksaan dilakukan oleh dokter untuk membantu memastikan kondisi penyakit malaria.
Pemeriksaan klinis
Dokter biasanya menanyakan sejarah penyakit dan riwayat gigitan nyamuk dan gejala-gejala yang muncul disertai dengan pemeriksaan jasmani. Dari pemeriksaan jasmani temuan perubahan ukuran organ hati dan limfa sering ditemukan.
Tes darah
Konfirmasi penyakit malaria dilakukan dengan serial pemeriksaan smear darah untuk menemukan kuman plasmodium di laboratorium. Kondisi lain yang bisa ditemukan dari tes darah adalah kondisi kurang darah.
Pemeriksaan dengan rapid testing di lokasi juga sudah tersedia.
Biasanya malaria, terutama yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan vivax, memerlukan rawat inap di rumah sakit. Pengobatan biasanya dengan antibiotik antimalaria bernama Klorokuin. Tetapi parasit resisten dengan pengobatan Klorokuin semakin sering ditemukan.
Dokter akan memberikan resep pengobatan yang tepat untuk mengobati parasit yang resisten Klorokuin.
Penyakit malaria yang tidak lagi bisa dikontrol, menyebabkan munculnya berbagai komplikasi akibat kegagalan fungsi kerja berbagai organ tubuh. Beberapa kondisi tersebut antara lain:
Peradangan selaput otak
Terjadinya infeksi pada sel-sel otak
Hancurnya sel sel darah merah (hemolitik anemia)
Kegagalan fungsi kerja ginjal
Kegagalan fungsi kerja hati
Kegagalan fungsi saluran pernafasan
Pecahnya kelenjar limpa yang bisa berakibat perdarahan berat
Pencegahan malaria biasanya dilakukan dengan mengurangi resiko gigitan nyamuk. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
tidur dengan baju tidur yang menutupi sebisanya sebagian besar bagian dari kulit
pemakaian obat nyamuk atau krem kulit untuk menghindari gigitan nyamuk
tidur dengan memakai kelambu
meminum obat untuk mencegah malaria ini apabila pergi ke daerah yang dicurigai kasus malarianya tinggi (daerah endemis).
Obat profilaksis
Sebagian besar penduduk Indonesia diperkirakan mempunyai kekebalan terhadap penyakit malaria karena Indonesia merupakan daerah tropis dimana malaria merupakan penyakit yang sering terjadi. Dengan adanya kekebalan ini, gejala malaria biasanya bermanifestasi secara ringan pada penderita. Tetapi tetap disarankan untuk berjaga-jaga, dan segera ke dokter bila mencurigai terjangkit infeksi kuman malaria.
Yang perlu lebih ekstra hati hati dengan infeksi parasit ini adalah seseorang yang tidak mempunyai kekebalan. Turis mancanegara dan expat dari daerah non-endemis dan baru datang ke daerah endemis, perlu berhati hati. Mereka disarankan untuk berkonsultasi tentang rencana kunjungan dengan dokter mereka sebelum traveling dan melakukan usaha pencegahan obat profilaksis dan menerapkan segala usaha untuk sebisanya menghindari gigitan nyamuk selama kunjungan.