Skabies adalah penyakit infeksi pada kulit yang disebabkan oleh parasit. Kondisi ini dikenal dengan banyak istilah di Indonesia. Beberapa nama lain dari skabies adalah:
Kudisan/Kudis
Gudikan/Gudig
Budukan
Gatal agogo
Infeksi tungau
The itch/seven-year itch
Skabies disebabkan oleh parasit bernama Sarcoptes scabei. Parasit ini hidup di kulit manusia, berkembang biak dengan menetaskan telor telornya di dalam liang liang di bawah kulit. Gerakan pada saat membuat liang liang menimbulkan rasa gatal yang dirasakan oleh penderita.
Penyebaran utama terjadi oleh karena adanya kontak langsung dengan penderita skabies. Biasanya kontak terjadi diantara anggota keluarga dekat atau pada saat hubungan seksual dengan penderita skabies.
Penyebaran lain kadang kadang bisa juga terjadi melalui selimut, sprei, handuk dan baju yang terkontaminasi oleh parasit ini.
Skabies tidak ditularkan lewat binatang peliharaan atau binatang lainnya.
Gejala gejala pertama biasanya dirasakan penderita 2-3 minggu setelah infeksi pada penderita baru dan 1-4 hari pada penderita yang sudah pernah menderita skabies sebelumnya (kumat lagi).
Gejala gejala dan tanda tanda skabies:
Perasaan sangat gatal terutama pada malam hari. Bagian kulit yang diserang oleh parasit ini biasanya adalah bagian kulit yang tidak berambut atau bagian kulit yang rambutnya jarang seperti pergelangan tangan, telapak tangan, jari jari, siku, pantat, kaki, sekitar organ kelamin, puting susu dan bagian pinggang badan. Akan tetapi apabila kuman ini menyerang anak anak dibawah 2 tahun, seluruh bagian kulit bisa terinfeksi.
Liang liang tempat kuman ini menyimpan telor telor mereka kadang kadang bisa dilihat di bawah kulit.
Berbagai luka luka bisul dan bekas garukan pada kulit
Adanya peradangan pada bisul bisul dan kulit yang terluka oleh karena adanya infeksi sekunder dari kuman lain.
Skabies bisa terlihat seperti penyakit kulit lain seperti eksim dan sejenisnya. Oleh karena itu, disarankan agar penderita memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dari gangguan kulit ini.
Saat ini pengobatan yang direkomendasikan untuk pengobatan skabies adalah permethrin atau benzyl benzoate. Pengobatan ini bisa menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan terutama pada anak anak di bawah 12 tahun, ibu hamil dan ibu yang menyusui. Oleh karena itu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Ikutilah instruksi pemakaian obat ini dengan hati hati untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Anggota keluarga dekat dan orang lain yang mempunyai hubungan dekat atau kontak langsung dengan penderita juga sebaiknya ikut diobati walaupun belum ada gejala gejala gatal.
Setelah pengobatan biasanya rasa gatal akan masih ada selama 1-2 minggu, walaupun semua kuman sudah terbunuh. Rasa gatal ini bukan berarti pengobatan gagal.
Beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran skabies:
Mencuci sprei, selimut, handuk dan baju yang dipakai penderita dengan air panas (setidaknya temperatur air harus mencapai 60 derajat untuk bisa membunuh kuman ini). Cara lain adalah dengan memasukan ke mesin pengering baju selama 10 menit atau menyeterikanya juga bisa membunuh kuman kuman skabies
Membersihkan barang barang lain seperti sofa, kursi, kereta bayi/pram dengan spray anti serangga atau membersihkan dengan air panas bersabun
Sebaiknya anak anak yang menderita skabies tidak dikirim ke sekolah, mereka bisa pergi ke sekolah lagi setelah pengobatan dilakukan