Stroke adalah gangguan kondisi kesehatan pada organ otak, yang juga juga dikenal dengan istilah strok atau cerebrovascular accident. Kondisi stroke terjadi akibat infark atau kematian pada bagian sel-sel otak tertentu, karena adanya penyumbatan dan/atau pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan terhentinya sirkulasi darah ke bagian otak yang terkena. Sel-sel otak rusak dan mati dalam waktu beberapa menit setelah infark terjadi tanpa penanganan, yang kemudian mengakibatkan gangguan pada fungsi saraf yang melayani daerah tersebut.
Deteksi dini resiko serangan stroke bisa membantu penanganan kondisi stroke lebih dini dan meringankan dampak yang ditimbulkan akibat infark tersebut. Penanganan dini stroke juga meningkatkan kesempatan penyembuhan total fungsi saraf setelah stroke.
Berdasarkan penyebab terjadinya stroke, kelainan ini bisa dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
Stroke Iskemik
Penyebab dari stroke iskemik ini adalah karena ada penyumbatan aliran darah ke otak oleh klot darah di pembuluh darah otak tersebut.
Klot darah ini bisa klot yang memang terbentuk di pembuluh darah itu sendiri atau klot yang berasal dari pembuluh darah di bagian lain dari tubuh.
Sekitar 8 dari 10 kasus kejadian stroke adalah stroke iskemik.
Stroke Perdarahan
Stroke perdarahan terjadi karena pecahnya atau bocornya pembuluh darah arteri di dalam otak.
Perdarahan ini menyebabkan pengumpulan darah bagian otak tersebut, sehingga mengganggu fungsi kerja sel-sel otak di sekitar daerah tersebut.
Stroke perdarahan lebih jarang terjadi, tetapi apabila terjadi biasanya sangat berat dan mematikan.
Beberapa penyebab lain
Dropnya tekanan darah secara tiba-tiba lebih dari 40 mmHg poin
Peradangan pembuluh darah
Beberapa kondisi kelainan kesehatan dan kebiasaan tertentu, diketahui berhubungan dengan terjadinya stroke, kelainan itu diantaranya:
Tekanan darah tinggi
Hiperkolesterol
Penyakit kencing manis
Merokok
Kebiasaan minum minuman beralkohol
Kegemukan
Gaya hidup sedentari
Cara makan tidak sehat
Gejala gejala stroke biasanya terjadi mendadak walaupun bisa juga terjadi secara bertahap dalam waktu beberapa jam. Gejala-gejala stroke antara lain:
Kesemutan atau mati rasa atau perasaan lemas pada tangan, kaki, bagian dari wajah yang terjadi secara mendadak pada setengah bagian tubuh atau seluruh tubuh.
Kesulitan berbicara, kesulitan mengerti pembicaraan atau perintah, lupa-lupaan dan perasaan kebingungan yang juga terjadi secara mendadak.
Perubahan mendadak pada penglihatan (misalnya melihat ganda, perasaan seperti melihat korden terbuka dan tertutup.
Pusing
Kehilangan keseimbangan tubuh
Sakit kepala sangat berat yang muncul secara mendadak.
Penderita disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter sesegera mungkin apabila mengalami gejala-gejala di atas, walaupun keluhan yang dirasakan sudah membaik setelah beberapa menit. Proses membaik ini merupakan bagian dari kondisi yang disebut mini stroke, bukan tanda penderita membaik, lebih merupakan tanda bahwa tubuh hanya memberikan peringatan awal bahwa stroke sedang dalam proses. Penanganan yang cepat untuk mini stroke tersebut bisa mencegah stroke.
Tahap awal penanganan kondisi stroke adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap penderita.
Konsultasi ke dokter atau rumah sakit
Dokter perlu mengidentifikasi jenis penyebab stroke sebelum menentukan jenis pengobatan yang diperlukan. Pengobatan untuk klot darah akan sangat berbahaya bagi pasien yang mengalami stroke perdarahan.
Untuk mengetahui jenis stroke dilakukan pemeriksaan: rontgen kepala untuk mengetahui apabila ada kelainan di dalam otak
Selain itu juga akan dilakukan test-test lain untuk mengetahui lokasi dari klot, test untuk mengetahui faktor resiko dari stroke, test mengetahui derajat kerusakan otak.
Pengobatan
Pengobatan untuk penderita stroke berbeda beda sesuai dengan jenis stroke yang diderita. Dokter akan menentukan program pengobatan setelah kondisi ini diidentifikasi dengan pasti.
1. Pengobatan stroke iskemik
Tujuan utama: pengobatan stroke iskemik ini adalah membuka pembuluh darah yang tersumbat, sehingga aliran darah ke sel-sel otak tersebut dapat dikembalikan.
Cara: dengan memberikan obat yang dapat menghancurkan klot darah yang menyumbat pembuluh darah tersebut, obat ini diberikan dalam waktu 90 menit sejak munculnya gejala gejala stroke, akan membantu proses penyembuhan sel sel otak tersebut.
Obat lain: dengan memberikan obat yang dapat mencegah pembentukan klot darah baru.
2. Stroke perdarahan
Stroke perdarahan lebih sulit untuk diobati. Dokter perlu melakukan operasi untuk menghentikan perdarahan yang terjadi dan juga untuk mengurangi tekanan yang disebabkan oleh pengumpulan darah disekitar sel sel otak itu.
Penderita juga diberikan obat untuk menurunkan tekanan darah dan obat untuk mengurangi pembengkakan otak.
Setelah kondisi penderita membaik, team dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui faktor resiko yang bisa menyebabkan stroke tersebut. Hal ini diperlukan untuk bisa mengontrol faktor resiko tersebut dan mencegah terjadinya stroke susulan.
Setelah mengalami stroke pertama, resiko terkena stroke untuk kedua kalinya sangat besar. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan tindak lanjut yang dapat membantu pencegahan kembalinya serangan stroke.
Usaha yang bisa dilakukan antara lain:
Mengontrol faktor resiko yang dapat menimbulkan serangan stroke, seperti: berhenti merokok, mengobati tekanan darah tinggi, mengobati penyakit kencing manis, menurunkan kolesterol, menurunkan berat pada kegemukan dan sejenisnya.
Menerapkan cara hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan melakukan olah raga rutin.