Tekanan darah adalah kekuatan tekanan aliran darah melawan dinding pembuluh darah arteri pada saat darah dipompa dari jantung ke seluruh tubuh.
Tekanan darah tinggi juga dikenal dikenal dengan sebutan hipertensi. Tekanan darah yang tinggi berarti kekuatan aliran darah di dalam pembuluh darah lebih tinggi daripada normal.
Skrining dan pemeriksaan tekanan darah yang teratur perlu dilakukan karena kondisi tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko tertinggi untuk terjadinya serangan jantung dan stroke.
Pengukuran Tekanan Darah
Ada 2 jenis pengukuran yang biasanya dilakukan dan dicatat sebagai dua nomor indikator.
Sebagai contoh: 120/80 mmHg (mmHg atau mm air raksa adalah satuan pengukuran tekanan darah dalam pembuluh darah).
Nomor pertama (120) disebut tekanan darah sistolik
nomor kedua (80) disebut tekanan darah diastolik.
Frekuensi pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan tekanan darah disarankan untuk dilakukan secara teratur, apabila tekanan darah berada dalam batas normal, pemeriksaan follow up dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun atau setahun kemudian pada individu dengan resiko tinggi.
Penderita tekanan darah tinggi perlu memeriksa tekanan darah lebih sering dan teratur, sesuai dengan rekomendasi dokter yang merawat.
Pemeriksaan tekanan darah secara teratur akan membantu untuk mengidentifikasi kelainan tekanan darah sejak dini karena kelainan tekanan darah sering terjadi tanpa gejala. Penderita lebih sering ke dokter setelah terjadi komplikasi akibat gangguan fungsi kerja ginjal, jantung, atau pembuluh darah.
Pemeriksaan tekanan darah bisa dilakukan di beberapa tempat, misalnya:
puskesmas/ klinik/rumah sakit
praktek dokter/bidan/perawat/pekerja kesehatan lainnya
apotek
pemeriksaan sendiri di rumah
Komponen alat pengukur tekanan darah
Komponen alat pengukur tekanan darah biasanya terdiri dari:
cuff inflatable - cuff yang bisa dikembang kempeskan
pompa yang dihubungkan dengan pipa karet ke alat manometer
stetoskop: untuk alat pengukur tekanan darah aneroid
Jenis alat pengukur tekanan darah
Mesin pengukur tekanan darah memiliki komponen yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya, misalnya, mesin pengukur tekanan darah digital, tidak memerlukan stetoskop.
Saat ini berbagai produk alat pemeriksaan tekanan darah sudah tersedia di pasaran. Alat pengukur tekanan darah dengan merkuri tidak lagi populer, karena tidak ramah lingkungan, walaupun merupakan alat pengukur tekanan darah yang paling akurat.
Jenis alat pengukur tekanan darah:
Pengukur tekanan darah aneroid (merkuri dan gauge sphygmomanomater)
Pengukur tekanan darah digital
Pengukur tekanan darah pergelangan tangan
Pengukur tekanan darah jari
Apabila berencana untuk membeli alat pengukur tekanan darah untuk keperluan pemeriksaan tekanan darah sendiri dirumah sebagai usaha follow up tekanan darah yang bermasalah, pasien bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat, sehingga bisa direkomendasikan alat yang paling cocok untuk kondisi kesehatan yang diderita.
Cara mengukur tekanan darah
Cara mengukur tekanan darah yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
Usahakan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman 30 menit sebelum memeriksa tekanan darah, terutama hindari minumam mengandung kafein seperti teh dan kopi sebelum tekanan darah diperiksa
Kosongkan kandung kencing
Duduk tegak dengan punggung bersandar, kaki menginjak laintai dan tidak bersilang kaki, setidaknya selama 5 menit sebelum tekanan darah diukur
Letakkan lengan yang akan diperiksa di atas meja pemeriksaan yang tingginya sejajar dengan dada
Pasang cuff alat pengukur tekanan darah melingkar di 80% bagian lengan atas (tanpa lengan baju) dengan tekanan yang cukup tapi tidak terlalu ketat
Hindari berbicara pada saat tekanan darah diukur
Ukurlah tekanan darah setidaknya 2 kali setiap pengukuran dengan perbedaan waktu 1 menit, apabila perbedaan hasil lebih dari 5 poin, pengukuran tekanan darah ketiga perlu dilakukan
Usahakan untuk mengukur tekanan darah pada waktu yang sama setiap kali pengukuran misalnya saat baru bangun tidur atau saat sebelum tidur atau memakai jam misalnya jam 7 pagi atau jam 9 malam
Hindari memeriksa tekanan darah saat kondisi stress
Catatlah hasil pengukuran tekanan darah
Mengikuti kriteria Kelompok Asosiasi Jantung Amerika, kategori tekanan darah bisa dikategorikan sebagai berikut:
Tekanan darah yang normal lebih rendah dari 130/85 mmHg
Pre-hipertensi adalah tekanan darah yang berkisar diantara 130/85 dan 139/89 mmHg
Tekanan darah tinggi di diagnosis ketika tekanan darah >= 140/90 mmHg
Pada pemeriksaan tekanan darah rutin di berbagai pusat pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan tekanan darah dengan level yang tidak lebih dari 120/80 mmHg merupakan standar yang diinginkan.
Tekanan darah yang mencapai lebih dari 180/120 mmHg dan disertai dengan gejala seperti nyeri dada, kesulitan berbicara dan kesulitan atau gangguan penglihatan disebut dengan kondisi krisis hipertensi. Apabila kondisi krisis hipertensi terjadi, penderita perlu segera dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan.