Penyakit tipes adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella typhii. Kuman ini hidup di dalam tubuh manusia, di dalam pembuluh darah dan organ saluran pencernaan.
Kasus penyakit tipes ditemukan di berbagai negara di dunia, terutama di India, negara negara Asia Tenggara, Afrika, Amerika selatan dan negara negara non-industrial lainnya.
Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella. Kuman salmonella menginfeksi saluran pencernaan dan bisa juga ditemukan di dalam darah penderita.
Ada 2 jenis kuman salmonella yang bisa menyebabkan penyakit tipes:
Salmonella typhi
Salmonela typhii menginfeksi saluran pencernaan penderita dan pada kondisi serius bisa ditemukan di dalam darah penderita.
Salmonella paratyphi
Kondisi penyakit tipes yang disebabkan oleh kuman Salmonella paratyphi menyebabkan gejala yang lebih ringan dan sembuh lebih cepat daripada penyakit tipes yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Penyebaran penyakit tipes terjadi lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella. Wabah bisa terjadi apabila sumber penyimpanan air masyarakat terkontaminasi oleh kuman ini.
Penularan penyakit tipes juga bisa terjadi dari penderita tipes yang sudah membaik. Walaupun gejala sudah membaik, kuman salmonella masih hidup dan dikeluarkan dari tinja penderita sampai beberapa bulan kemudian. Pada masa ini, penderita adalah karier dari kuman salmonella.
Gejala penyakit tipes biasanya muncul dalam waktu 1-3 minggu setelah seseorang terinfeksi kuman salmonella. Beberapa gejala-gejala yang dikeluhkan antara lain:
demam: demam biasanya dimulai dengan meriang yang kemudian meningkat sampai suhu tubuh di atas 40 derajat celcius
sakit kepala
perasaan lemas dan lelah
kehilangan nafsu makan
nyeri perut
diare atau susah buang air besar
tinja berdarah
bercak bercak kemerahan pada kulit
batuk kering
delirium: kondisi di mana demam yang tinggi menimbulkan gangguan fungsi kerja otak menyebabkan penderita mengigau dan terlihat bingung
Penyakit tipes ditangani oleh dokter. Tergantung tingkat keparahan dari gejala-gejala yang di derita penderita, perawatan bisa dilakukan di rumah atau memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk pengobatan dan observasi.
Memastikan kondisi penyakit tipes
Dokter akan menanyakan tentang keluhan yang diderita oleh penderita. Untuk memastikan kondisi ini, dokter akan melakukan beberapa test seperti test tinja dan test darah untuk mengetahui jenis kuman penyebab infeksi.
Pengobatan
Pengobatan penyakit tipes adalah dengan obat antibiotik. Antibiotik merupakan obat ampuh untuk membunuh kuman tipes yang penggunaannya diresepkan oleh dokter. Obat ini bisa menimbulkan efek samping dan juga kesalahan dalam penggunaannya bisa menimbulkan resisten dari kuman bakteri. Oleh karena itu sangat disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dalam penggunaan obat antibiotik.
Penanganan lain yang tidak kalah pentingnya adalah penanganan suportif. Karena kondisi diare dan demam, penderita kehilangan banyak cairan tubuh, sehingga menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan cairan pengganti merupakan penanganan yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi. Apabila penderita tidak bisa makan atau minum karena mual dan muntah, rawat inap dirumah sakit diperlukan untuk pemberian infus cairan pengganti dan pengobatan lain yang diperlukan.
Obat penghilang rasa sakit diresepkan untuk penderita untuk membuat penderita merasa lebih nyaman dan bebas nyeri. Selain ini, obat ini juga bisa membantu menurunkan demam. Obat ini hanya untuk mengontrol gejala, tidak bisa menyembuhkan infeksi salmonella.
Apabila gejala tipes yang pada awalnya memperlihatakan gejala yang ringan dan di rawat di rumah, kemudian menjadi lebih parah, perlu segera di rujuk ke rumah sakit atau pusat pelayanan kesehatan terdekat lainnya.
Penanganan setelah gejala terkontrol
Biasanya gejala gejala akan membaik 2-4 minggu setelah antibiotik dimulai. Kecepatan kontrol dari gejala tipes penderita tergantung dari kondisi penderita pada saat pengobatan dimulai. Lebih awal pengobatan di mulai, lebih cepat badan bereaksi dengan pengobatan dan lebih cepat penderita pulih dari gejal-gejala tipes.
Kunjungan follow-up setelah penderita sembuh dari gejala tipes sangat penting dilakukan karena status penderita masih karier. Setidaknya 6 kali test tinja bisa diperlukan untuk mendapatkan hasil bebas kuman salmonella. Apabila kuman masih ditemukan, penderita mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik sampai hasil negatif.
Setelah hasil test tinja berulang bebas dari kuman salmonella, baru kemudian penderita dinyatakan sembuh total.
Sebagian besar penderita penyakit tipes bisa sembuh dengan pengobatan dini tanpa menimbulkan masalah lanjutan. Walaupun demikian, ada beberapa keadaan yang bisa menyebabkan kondisi penderita menjadi lebih parah dan penderita mengalami komplikasi yang berat. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah timbulnya dehidrasi karena banyaknya cairan yang hilang dari diare. Komplikasi serius yang bisa terjadi antara lain:
terjadinya perdarahan dan robeknya bagian usus
munculnya peradangan pada otot dan selaput jantung
munculnya peradangan paru paru
munculnya peradangan ginjal
terjadinya peradangan selaput otak
Ada beberapa usaha pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit tipes:
Mencegah mengkonsumsi makanan dan minuman yang higiene nya tidak diketahui dengan jelas. Hal yang bisa membantu mencegah penularannya penyakit tipes diantaranya: kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, menghindari minum minuman yang belum dimasak, mencuci makanan yang dikonsumsi mentah seperti lalapan dan sebisa mungkin mengkonsumsi makanan yang sudah di masak terlebih dahulu.
Mendapatkan vaksinasi untuk penyakit tipes, akan tetapi vaksinasi penyakit tipes ini tidak sepenuhnya efektif, sehingga menjaga higiene makanan dan minuman yang kita konsumsi merupakan upaya yang paling berguna dalam pencegahan penyakit tipes.
Untuk penderita penyakit tipes yang baru saja sembuh dari penyakit ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan ke orang lain. Hal hal tersebut diantaranya: mencuci tangan lebih sering terutama sebelum makan dan setelah ke toilet, membersihkan peralatan rumah seperti handle pintu, telefon atau peralatan dapur lebih sering, menghindari memasak atau menyiapkan makanan sampai test tinja memperlihatkan hasil negatif, gunakan handuk , sprei dan barang barang pribadi lainnya secara terpisah dan cuci dengan air sabun panas setelah pemakaian.