Makna dibalik kasus dr. Ayu dkk

dr. Ayustawati, PhD

Publikasi: 1 desember 2013 04:12 West Indonesia  Time

Opini

Kasus dr Ayu dan kawan kawan merupakan titik tolak reformasi sikap masyarakat dengan pelayanan profesi kedokteran di negara kita. Ditengah derasnya arus informasi yang diterima masyarakat lewat media elektronik, banyak masyarakat pengguna jasa kesehatan telah berbekal pengetahuan tentang informasi kedokteran. Tantangan menjadi seorang dokter di Indonesia menjadi sangat 'menarik' dari sekarang ke depan.

Kasus dr. Ayu dan kawan kawan sudah diputuskan oleh Mahkamah Agung berdasarkan pertimbangan kelalaian dalam penanganan pasien sehingga menyebabkan meninggalnya pasien tersebut. Ada dokumen lengkap di tulis di media tentang latar belakang keputusan Mahkamah Agung tersebut. Sudah tentu Mahkamah agung tidak menjatuhkan vonis semena mena dan juga sudah bisa dipastikan dr. Ayu dan kawan kawan sangat ingin membantu pasien mereka. Lalu kenapa kasus ini bisa merebak?

Beberapa hal yang perlu ditelaah dari kasus ini supaya kita bisa menghindari kasus serupa di masa yang akan datang adalah:

1. Komunikasi

Apapun jenis pelayanan kesehatan yang diberikan komunikasi yang mengalir ke pasien dan keluarga mereka adalah sangat penting. Indonesia merupakan negara yang sangat mementing talian keluarga dalam memutuskan masalah masalah penting baik untuk kepentingan individu itu sendiri atau kepentingan masyarakat umum. Jadi menjaga mengalirnya informasi perkembangan penanganan pasien terutama pada kasus seperti kasus dr. Ayu dan kawan kawan ini adalah sangat penting.

2. Informasi konsen

Pada dasarnya setiap kasus rawat inap seperti yang rutin terjadi misalnya pada bidang kebidanan, yang pertama yang perlu kita lakukan adalah melaksanakan informasi konsen ini. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga yang datang bersamanya, apa saja yang mungkin terjadi ke depan, apa saja penanganan yang akan dilakukan ke depan. Dan memberikan kesempatan bertanya dan berkomentar. Dokumen tentang penjelasan dan diskusi perlu ditulis dan ditandatangani oleh pihak yang ada pada saat penjelasan itu diberkan. Biasanya pasien dan satu atau dua orang keluarga yang ditunjuknya. Dokumen ini merupakan dokumen legal yang akan bisa membantu dokter apabila kasus ketidakpuasan dengan pelayanan terjadi. Apabila dokumen ini dipalsukan akan merupakan tindakan kriminal.

3. Prosedur operasi adalah pekerjaan tim ahli kesehatan

Dalam kasus diperlukannya prosedur operasi seperti kasus yang terjadi dalam kasus dr. Ayu ini, persiapan operasi bukan hanya dilakukan oleh dokter yang mengoperasi, akan tetapi oleh tim dokter lain, yang memberikan pertimbangan untuk bisa melakukan prosedur dengan hasil sebaik mungkin. Oleh karena itu apabila terjadi hasil yang tidak terduga selama proses operasi, seluruh tim dokter juga mempunyai tanggung jawab pertimbangan sesuai dengan bidangnya. Oleh karena itu walaupun operasi dilakukan secara gawat darurat atau terencana, semua dilakukan dengan pertimbangan yang sangat matang semata mata untuk kebaikan pasien.

4. Administrasi

Pada dasarnya masalah administrasi adalah masalah yang sangat lepas dari penanganan medis. Pada umumnya di rumah sakit atau klinik bersalin, masalah ini ditangani oleh bagian administrasi, bukan oleh dokter pelayanan pasien. Bagaimana pasien atau keluarganya akan menyelesaikan masalah pembayaran adalah bukan masalah dokter tersebut akan tetapi masalah administrasi. Jadi hal tersebut tidak ada hubungannya dengan masalah pelayanan medik terhadap pasien.

5. Hasil akhir pelayanan dokter

Kadang kadang walaupun dokter sudah berusaha semampu mereka, hasilnya kadang kadang tidak seperti yang diharapkan, hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Menangani seorang pasien, pemeriksaan awal kadang kadang hanya merupakan 'tip of iceberg' hanya ujung masalah saja yang terlihat, akan tetapi masalah sebenarnya bisa lebih besar daripada apa yang diperkirakan. Dalam hal ini pasien harus diberikan informasi ulang lagi dalam keadaan apapun. Apabila dokter gagal untuk memberikan hasil yang diharapkan, informasi harus juga diluncurkan ke keluarga sesegera mungkin. Dengan komunikasi terbuka seperti ini, pengharapan pasien pun tidak akan sangat berbeda dengan perkiraan dokter.

6. Follow up keluarga

Apa yang perlu dilakukan apabila pasien meninggal dalam perawatan dokter? Yang pertama sudah tentu komunikasi sangat penting di sini. Keluarga yang berbela sungkawa perlu dukungan moral setelah kehilangan orang yang mereka cintai. Bagaimana mereka menerima berita kehilangan akan sangat berbeda beda dari satu individu ke individu yang lain. Akan tetapi dengan menjalin komunikasi berkesinambungan, hasil kontrol emosi keluarga akan menjadi sama. Akan sangat membantu apabila seorang dokter mengerti tahap tahap emosi dari kehilangan tersebut.

Dalam kasus apapun, kalau pasien yang ditangani meninggal, dokter perlu duduk dan brainstorming sudahkah melakukan yang seharusnya dilakukan. Kembali ke catatan medis, diskusikan dalam diskusi panel bagian.

Dokter adalah manusia biasa yang juga mempunyai keterbatasan. Walaupun dengan usaha yang terbaik, kadang kadang hasil bisa diluar dugaan. Kehilangan seorang pasien kadang kadang sangat memukul perasaan dokter juga. Tidak ada yang diuntungkan pada kasus seperti ini. Apabila ada pengertian dari kedua arah antara dokter dan pasien serta keluarganya, niscaya masalah seperti ini akan bisa dihindari di masa yang akan datang.

Dalam kasus dr. Ayu ini akan sangat membantu meredakan ketidakpastian masyarakat dan para dokter apabila Mahkamah Agung memberikan penjelasan formal ke masyarakat mengetengahkan alasan kelalaian yang sudah dilakukan oleh para dokter tersebut sehingga bisa dijadikan pelajaran untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di masa ke depan.