Kalau dikaji dengan lebih teliti, sebenarnya tidak ada alasan bagus untuk kesehatan dari merokok. Saat ini dengan genjarnya kampanye anti merokok, sebagian besar perokok sudah tentu mengetahui bahwa merokok bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Tetapi kenapa masih banyak orang merokok? Sampai 2006, WHO melaporkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan perokok terbanyak di dunia dengan lebih dari 50% pria di Indonesia merokok dan jumlah ini masih terus memperlihatkan kecendrungan peningkatan.
Kebiasaan merokok memerlukan peluang yang cukup banyak dan waktu yang cukup panjang sejak mulai merokok untuk pertama kalinya sampai menjadi perokok kronis atau ketagihan merokok. Kebiasaan merokok yang dimulai sejak usia muda, sebagian besar berlanjut menjadi kebiasaan perokok kronis karena alasan psikologis dimana merokok dipercaya bisa membantu meningkatkan rasa percaya diri. Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi berlanjutnya kebiasaan merokok antara lain:
dimulai dengan rasa ingin tahu bagaimana rasanya merokok
lingkungan sekitar yang banyak perokok
iklan gencar perusahaan rokok dengan menggunakan model terkenal yang dipuja oleh anak muda
Rokok kelihatan seperti daun tembakau yang di gulung dengan kertas putih, terlihat seperti barang yang tidak berarti dan tidak berbahaya. Tetapi begitu di bakar dan diisap rokok mengeluarkan sekitar 7000 jenis zat kimia berbahaya, di mana:
Lebih dari 70 zat kimia tersebut (salah satunya: tar) bisa menyebabkan kanker
Ratusan merupakan zat kimia beracun
Kandungan nikotin yang tinggi dan zat zat penyedap tambahan bisa menyebabkan ketagihan
Zat zat kimia tersebut tidak hanya berbahaya bagi perokok sendiri, tetapi juga berbahaya bagi orang disekitar yang ikut mengisap asap secara tidak langsung yang dihembuskan oleh perokok.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, racun racun yang terkandung di dalam asap rokok pada saat rokok dibakar bisa meracuni organ organ tubuh. Hampir 90% dari paru paru perokok berat menjadi rusak oleh rokok. Rokok juga bertanggung jawab terhadap terjadinya kanker dan timbulnya penyakit lainnya seperti memperburuk kondisi jantung, merusak pembuluh pembuluh darah tubuh yang memelihara sel sel tubuh, mempertinggi resiko stroke dan terjadinya katarak (memburuknya penglihatan).
Untuk calon ibu ibu yang merokok pada saat kehamilan, bahaya juga bisa mengancam janin yang dikandungnya dan bayi yang lahir juga bisa menderita beberapa kelainan dan setelah lahir beresiko lebih tinggi mengalami SIDS (suddent infant death syndrom) atau cot death.
Gejala dan tanda tanda ketagihan nikotin?
Bagian nikotin dari cigaret menyebabkan perokok tergantung untuk mengisap rokok setelah beberapa jam sekali.
Tanda-tanda ketagihan nikotin antara lain:
Lelah
Mudah teriritasi
Sensitif
Gampang marah
Susah tidur
Susah berpikir dan berkonsentrasi
Sakit tenggorokan
Batuk
Mulut kering
Sakit perut
Susah buang air
Pengalaman untuk berhenti merokok berbeda beda untuk masing masing orang. Beberapa cara yang diketahui bisa membantu usaha berhenti merokok:
1. Berhenti begitu saja.
Cara ini paling banyak dipilih oleh perokok. Kebutuhan yang diperlukan untuk stop merokok dengan cara ini hanya kemauan kuat. Kemauan ini pun akan di uji oleh gejala gejala yang ditimbulkan saat anda ketagihan merokok.
2. Mengurangi merokok secara bertahap sampai berhenti total.
Mengurangi secara bertahap jumlah cigaret yang dikonsumsi sampai nol.
Mengurangi jumlah batang rokok dikonsumsi secara bertahap dengan mengkonsumsi permen pengganti (NRT-Nicotine Replacement Therapy) sampai berhenti total.
3. Nicotine Replacement Therapy
Perokok berat dan perokok yang sudah lama merokok biasanya sudah sangat tergantung dengan nikotin yang terkandung dalam rokok. Mereka perlu bantuan NRT untuk stop merokok.
NRT bisa dalam bentuk: patch, gum, lozenge, inhaler, sublingual (obat diletakkan dibawah lidah).
4. Resep dokter: Bupropion, Vareniklin
5. Cara alternatif: Akupuntur, hipnotik, rokok herbal, rokok elektronik dan ramuan herbal.
Usaha untuk mengontrol konsumsi rokok bisa dilakukan pada tahap awal dari dimulainya merokok atau mencegah sebelum seseorang mulai merokok. Usaha aktif pemerintah lewat kebijaksanaan pro-aktif untuk menurunkan angka anak muda mulai merokok akan membantu menciptakan mentalitas anti merokok dan secara tidak langsung bisa membantu menurunkan kecendrungan peningkatan jumlah perokok di Indonesia.
Strategi pencegahan mulai merokok sudah dilaksanakan, dan sudah terbukti membantu menurunkan angka peningkatan jumlah perokok, bahkan saat ini sudah menurunkan persentase perokok di berbagai negara. Beberapa strategi yang sudah dilakukan antara lain:
pendidikan awal di sekolah tentang dampak merokok terhadap kehidupan dan kesehatan perokok dan orang disekitarnya
meningkatkan harga rokok melalui kebijaksanaan pemerintah, misalnya dengan meningkatkan pajak rokok mengontrol iklan merokok dengan menghentikan ijin mempromosikan rokok lewat media umum seperti televisi atau radio
mengurangi sponsor rokok pada acara atau kegiatan massal
memutuskan daerah bebas merokok terutama di pusat keramaian seperti di sekolah, di daerah perkantoran atau supermarket, department store dan tempat publik yang lainnya
membatasi minimum usia untuk bisa membeli rokok
menandai bahaya merokok pada paket luar paket rokok misalnya mencetak paket rokok dengan gambar penyakit akibat merokok